Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) melaporkan kinerja positif pada semester I/2021. Pendapatan maupun laba bersih perseroan tercatat mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang belum diaudit dikutip Selasa (20/7/2021), penjualan bersih tercatat Rp1,25 triliun meningkat 25,23 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp995,68 miliar.
Penjualan semester pertama tahun ini bersumber dari penjualan pihak-pihak berelasi sebesar Rp1,13 triliun yang melonjak dibandingkan dengan tahun sebelumnnya sebesar Rp891,16 miliar.
Selain itu, sisanya yang merupakan bagian kecil dari penjualan berasal dari penjualan pihak ketiga sebesar Rp121,11 miliar, angka tersebut juga mengalami peningkatan dari semester pertama 2020 yaitu sebesar Rp109,40 miliar.
Pada semester ini, beban pokok penjualan ARNA juga mengalami peningkatan menjadi Rp805,86 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp721,68 miliar.
Kenaikan hasil penjualan tersebut juga berdampak pada melonjaknya laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal II/2021 ini sebesar 83,12 persen dari Rp120,64 miliar pada semester I/2020 menjadi Rp220,91 miliar pada semester I/2021.
Baca Juga
Per semester I/2021, total aset lancar perseroan juga meningkat menjadi Rp2,05 triliun dibandingkan dengan catatan tahun penuh 2020 atau per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp1,97 triliun.
Dengan rincian, total aset lancar meningkat dari kuartal ini sebesar Rp1,22 triliun, sementara per Desember 2020 tercatat total aset lancar sebesar Rp1,18 triliun. Sementara itu, total aset tidak lancar turut meningkat menjadi Rp826,57 miliar dari periode per Desember 2020 yang senilai Rp787,16 miliar.
Adapun, total ekuitas perseroan juga mengalami peningkatan tipis dibandingkan dengan catatan tahun penuh 2020 sebesar Rp1,30 triliun menjadi Rp1,32 triliun pada semester I/2021.
Kemudian untuk liabilitas, ARNA juga mengalami peningkatan dari Rp665,40 miliar total liabilitas pada tahun penuh 2020 menjadi Rp731,07 miliar pada semester pertama tahun 2021. Di mana total liabilitas jangka pendek bernilai Rp662,72 miliar dan total liabilitas jangka panjang sebanyak Rp68,35 miliar.