Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen ethanol food grade PT Madusari Murni Indah Tbk. atau Molindo Group menetapkan belanja modal atau capital expenditure perseroan dalam kisaran Rp225 miliar hingga Rp250 miliar pada 2021-2022.
Direktur Utama Molindo Adikin Basirun menjelaskan anggaran tersebut salah satunya digunakan untuk pembangunan pabrik kedua guna menambah volume produksi dan kualitas produksi etanol perseroan.
"Ini [capex] untuk apa, untuk pengerjaan proyek multi-feedstock supaya ketergantungan kepada satu bahan baku, tebu ini bisa teratasi. Dan akan menurunkan risiko konsentrasi terhadap satu bahan baku,” ungkap Adikin pada acara public expose secara virtual, Kamis (15/7/2021).
Proyek multi-feedstock adalah generasi selanjutnya dari produksi etanol yang awalnya mengandalkan bahan baku tebu.
Emiten berkode saham MOLI tersebut mengungkapkan proyek multi-feedstock memungkinkan perseroan untuk menggunakan bahan baku selain tebu, yaitu pati-patian. Misalnya jagung, beras, singkong, gandum, dan seterusnya.
Oleh karena itu, perseroan membangun pabrik kedua dengan kapasitas volume produksi 50 juta liter. Bahan baku pertama yang akan digunakan pada proyek multi-feedstock tersebut adalah jagung.
Perseroan, ungkap Adikin, mengharapkan adanya proyek ini akan membuat perseroan tidak lagi bergantung pada satu bahan baku. MOLI ke depannya akan bisa menggunakan bahan baku alternatif lainnya.
Proyek multi-feedstock tersebut ungkapnya diproyeksikan akan selesai pada semester II/2022. Selain bertujuan untuk meningkatkan produksi, Adikin mengungkapkan, perseroan juga berencana untuk meningkatkan kualitas dari produk etanol perseroan.
“Nanti diharapkan pada semester II tahun 2022, kami sudah memiliki pabrik etanol berbasis bahan baku alternatif,” paparnya.
Selain itu, perseroan juga akan menggunakan capex untuk proyek revitalisasi yang bertujuan meningkatkan efisiensi dari bahan baku dan capex juga akan digunakan untuk belanja modal lainnya yang ingin dilaksanakan pada 2021 dan 2022 mendatang.