Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo: Emisi Obligasi Korporasi Semester I/2021 Capai Rp43,37 Triliun

Sektor multifinance dan lembaga pembiayaan khusus masih mendominasi penerbitan surat utang pada 6 bulan pertama tahun ini dengan nilai emisi Rp8,56 triliun.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) penerbitan surat utang korporasi sepanjang paruh pertama tahun 2021 menunjukkan tren perbaikan.

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra menjelaskan, hingga semester I/2021, total penerbitan surat utang korporasi nasional adalah sebesar Rp43,37 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan emisi sepanjang semester I/2020 lalu sebanyak Rp30,03 triliun.

Salyadi mengatakan, penerbitan obligasi korporasi pada semester I/2021 menunjukkan puncaknya pada periode Maret-April lalu. Hal tersebut terjadi seiring dengan optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

“Jumlah penerbit obligasi juga naik dari 27 menjadi 28 emiten pada semester I/2021,” katanya dalam diskusi daring Pefindo, Kamis (8/7/2021).

Salyadi melanjutkan, sektor multifinance dan lembaga pembiayaan khusus masih mendominasi penerbitan surat utang pada 6 bulan pertama tahun ini. Sektor multifinance menerbitan obligasi senilai Rp8,56 triliun disusul oleh lembaga pembiayaan khusus sebanyak Rp7,11 triliun.

Menyusul di belakang dua sektor tersebut adalah telekomunikasi dengan nilai emisi Rp4,96 triliun dan konstruksi sebesar Rp3 triliun.

Sementara itu, total outstanding obligasi korporasi hingga semester I/2021 adalah sebanyak Rp495,98 triliun yang terdiri dari 141 emiten.

“Sektor perbankan dan multifinance masih mendominasi total outstanding, masing-masing dengan 30 dan 18 emiten,” jelas Salyadi.

Salyadi menambahkan, prospek emisi obligasi korporasi pada semester II/2021 masih akan dibayangi oleh sentimen melonjaknya penyebaran virus corona di Indonesia. Hal ini akan menghambat proses pemulihan ekonomi Indonesia.

Hal tersebut juga ditambah dengan pemberlakuan PPKM Darurat sejak 3 Juli lalu. Menurut Salyadi, selain memperlambat pemulihan ekonomi, persepsi risiko investasi di Indonesia juga akan meningkat di mata para investor. Akibatnya, potensi serapan surat utang korporasi pun akan menurun.

“Hal ini akan membuat korporasi berpikir dua kali sebelum melakukan emisi surat utang,” katanya.

Nilai Emisi Obligasi Korporasi Semester I/2021

Bulan

Nilai Emisi (Rp triliun)

Januari

2,42

Februari

8,14

Maret

12,64

April

12,34

Mei

3,4

Juni

4,4

Sumber: Pefindo

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper