Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang PPKM Darurat IHSG Ditutup Menguat, Investor Asing Buru Saham BBRI Lepas TLKM

Hingga pukul 15.00 WIB akhir sesi II, IHSG ditutup naik 17,05 poin atau 0,28 persen menjadi 6.023,01. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.014,87-6.043,43.
Pengunjung melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat (2/7/2021) di tengah sentimen rencana penerapan PPKM Darurat.

Hingga pukul 15.00 WIB akhir sesi II, IHSG ditutup naik 17,05 poin atau 0,28 persen menjadi 6.023,01. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.014,87-6.043,43.

Sejumlah 244 saham naik, 245 saham turun, dan 156 saham stagnan. Jelang penutupan total transaksi mencapai Rp10,04 triliun. Investor asing cenderung melakukan aksi jual dengan net sell Rp223,34 miliar.

Saham TLKM dan BBCA menjadi yang paling banyak dilepas investor asing dengan net sell masing-masing Rp176,2 miliar dan Rp58 miliar.

Sebaliknya, investor asing cenderung memburu saham BBRI dan ASII dengan net buy masing-masing Rp132,3 miliar dan Rp31,7 miliar.

Sementara itu, Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dinilai tak akan membuat IHSG terjun bebas meski sejumlah sektor bakal tertekan. Di sisi lain, emiten sektor kesehatan dapat menjadi pilihan.

Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk melakukan PPKM Darurat di Jawa dan Bali pada periode 3—20 Juli 2021, dengan dengan target mengurangi jumlah kasus harian hingga di bawah 10.000 orang per hari.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan, meskipun PPKM Darurat akan memberikan “nyeri” bagi sejumlah sektor dalam jangka pendek, kebijakan tersebut berpotensi memberikan dampak positif dalam jangka menengah.

“Belajar dari pengalaman sebelumnya ketika pemerintah menerapkan PPKM 1 pada Januari 2021, langkah pembatasan sosial yang lebih ketat memang mengurangi jumlah kasus harian COVID-19,” tulis Hariyanto dalam risetnya, seperti dikutip Bisnis, Jumat (2/7/2021)

Dia menuturkan, PPKM Darurat akan menjadi situasi yang tak menguntungkan bagi sektor ritel dan properti khususnya pemilik mall, karena pemerintah menginstruksikan agar pusat perbelanjaan ditutup selama PPKM Darurat.

“Kami meyakini PPKM Darurat tidak akan membuat IHSG kolaps. Namun, memang penerapan PPKM Darurat akan menekan kinerja emiten ritel seperti ACES, MAPI, dan RALS; juga emiten pemilik mal yaitu PWON, CTRA, dan SMRA,” jelasnya lagi.

Di sisi lain, seiring dengan kondisi saat ini, Mirae Asset Sekuritas memilih saham sektor kesehatan yakni HEAL dan PRDA sebagai top pick. Selain itu, sekuritas juga merekomendasikan BBNI, ANTM, INCO, JPFA, MAIN, dan TOWR untuk bulan Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper