Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok PPKM Darurat, 89 Gerai Matahari Department Store (LPPF) Tutup

Dari 148 total gerai yang ada tersebar di seluruh tanah air, terdapat 89 gerai Matahari (LPPF) di daerah Jawa dan Bali yang akan tutup.
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasaraya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasaraya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Besok, Sabtu (3/7/2021), emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) akan menutup 89 gerai yang tersebar di Jawa dan Bali untuk mengikuti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang ditetapkan pemerintah.

CEO Matahari Department Store Terry O’Connor dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (1/7/2021) mengungkapkan dari 148 total gerai yang ada tersebar di seluruh tanah air, terdapat 89 gerai Matahari yang berada di daerah Jawa dan Bali yang akan tutup mengikuti instruksi pemerintah.

“Kami harus fokus untuk melindungi karyawan kami, melindungi pelanggan, melindungi penyuplai. Untungnya pada saat lebaran kami membuka gerai dan merasakan pemulihan yang cukup baik,” ujar Connor, Kamis (1/7/2021).

Dia menyebutkan keputusan pemerintah ini bukanlah hal yang mengejutkan bagi perseroan mengingat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Tanah Air. Walaupun memang ternyata keadaan lebih parah dari yang dibayangkannya sehingga pemerintah perlu memberlakukan PPKM Darurat.

Sebelum pengumuman PPKM Darurat ini, perseroan sebenarnya telah mengumumkan untuk mengikuti pemberlakuan PPKM Mikro dengan memberlakukan sistem work from home (wfh) untuk seluruh karyawan di kantor.

Sementara untuk yang bekerja di gerai akan bekerja dalam shift yang berbeda. Disamping itu, juga akan memberlakukan pembatasan bagi pengunjung untuk mengikuti protokol kesehatan yang telah berlaku.

Namun setelah pengumuman PPKM Darurat diumumkan Matahari kemudian perlu menutup sebagian besar gerainya. Lalu dari 59 gerai yang masih akan tetap buka selama Juli ini, Connor menyebutkan 29 gerai d iantaranya juga akan mengikuti pembatasan sesuai dengan aturan pemerintah daerah masing-masing.

Emiten berkode saham LPPF itu menyebutkan meski perseroan memang terdampak signifikan atas pemberlakuan PPKM Darurat, perseroan berkomitmen kuat untuk bertahan selama mungkin tanpa mengurangi karyawan, ataupun gaji karyawannya.

“Pastinya ini akan sangat mahal, kami akan menyisihkan biaya untuk kesehatan, dengan mensanitasi gerai. Kami akan melindungi rantai pasokan yang telah mendukung suplai kami. Kami akan melindungi pekerjaan dan selama mungkin berusaha untuk tidak kehilangan satu orang anggota pun, dan Kami tidak akan memotong gaji karyawan,” ungkap Connor.

Connor yang mulai menjabat sebagai CEO Matahari Department beberapa bulan sebelum pandemi Covid-19 masuk di Indonesia yaitu Januari 2020 mengungkapkan bahwa keadaan ini memang sulit baik bagi dirinya maupun perseroan.

Oleh karena itu, dia percaya bahwa perseroan, industri ritel, maupun Indonesia bisa melewati PPKM Darurat ini dengan baik, apalagi pada tahun lalu menurutnya telah melewati hal yang lebih parah dari keadaan saat ini.

Dia berharap melalui dukungan perseroan dengan mengikuti PPKM Darurat tersebut bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk membuat keadaan menjadi lebih kondusif sehingga penyebaran virus bisa tertekan, dan hanya memberikan dampak jangka pendek bagi perseroan maupun industri ritel.

“Semoga pembatasan ini berefek baik bagi kesehatan publik selama Juli dengan kenaikan jumlah masyarakat yang sehat dan jumlah kasus yang menurun dan juga ketersediaan bed occupancy yang meningkat,” tutur Connor.

Menghadapi PPKM Darurat tersebut, Matahari Department Store mengaku bahwa melakukan akselerasi pada performa penjualan digital. Meski diakui Connor bahwa saat ini perseroan masih belum bisa hanya mengandalkan platform digital.

Di sisi lain, Connor juga merasa bahwa perseroan saat ini juga butuh bantuan dari pemerintah terkait industri ritel. Dia mencontohkan banyak negara lain yang juga terdampak pandemi lalu memutuskan untuk menolong perindustrian misalnya melalui penurunan biaya sewa.

Biaya sewa sendiri menurutnya memiliki andil yang cukup besar mengingat banyak dan besarnya gerai yang dimiliki Matahari. Dia mengaku bahwa selama pandemi ini LPPF pun perlu menyiapkan pengeluaran lebih untuk mengikuti protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper