Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Aksi Korporasi, 5 Saham Emiten Hary Tanoe Tancap Gas

Saat ini KPIG tengah merancang aksi private placement untuk kebutuhan ekspansi, sementara BHIT merencanakan rights issue untuk konversi utang menjadi saham.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham emiten Grup MNC menguasai jajaran top gainers pada pagi ini Jumat (25/6/2021), dua saham di antaranya mampu melonjak lebih dari 10 persen.

Hingga pukul 10.20 WIB, saham PT MNC Studio International Tbk (MSIN) melesat 23,57 persen ke level Rp194, dan saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) naik 10,23 persen ke level Rp97

Sementara itu, saham PT MNC Land Tbk (KPIG) terapresiasi 6,72 persen ke level Rp127, sedangkan saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menguat 6,40 persen ke posisi Rp133, dan bank PT MNC Internasional Tbk (BABP) menguat 3,97 persen ke level Rp314.

Seperti diketahui, MNC Land tengah menyiapkan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Nantinya dana segar dari aksi korporasi ini digunakan untuk mengembangkan KEK MNC Lido City.

Sebelumnya Direktur MNC Land Alex Wardhana mengatakan setidaknya perseroan membutuhkan modal kerja Rp2 triliun untuk mengembangkan proyek di KEK MNC Lido City pada periode 2020-2021.

"Fokus pembangunan saat ini adalah pengembangan dan pembangunan infrastruktur lanjutan dan kegiatan lainnya yang diperlukan,” tulis Alex dalam keterbukaan informasi, baru-baru ini.

Tak ketinggalan, MNC Investama juga akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada awal Juli ini untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana rights issue. Aksi ini ditempuh sebagai bagian dari konversi utang obligasi BHIT.

Direktur Utama MNC Investama Darma Putra  sebelumnya menjelaskan, saat ini utang obligasi perseroan mencapai US$231 juta, di mana sebagian besar pemegang saham telah menyetujui untuk konversi obligasi menjadi saham di perseroan. Sedangkan sisanya akan menjadi obligasi baru. 

Keputusan tersebut, menurut Darma, akan menguntungkan pemegang saham BHIT sehingga struktur kapitalisasi perseroan akan menguat, saham semakin besar serta utang yang berkurang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper