Bisnis.com, JAKARTA – Emiten unggas dan produsen pakan ternak, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), menunda pembangunan pabrik barunya di Lampung untuk tahun ini.
Hal tersebut disebabkan oleh kondisi pandemi virus corona yang belum berakhir di Indonesia.
Direktur Malindo Feedmill Rudy Hartono mengatakan pihaknya akan menunda sejumlah langkah ekspansi yang telah disiapkan. Penundaan tersebut meliputi pembangunan pabrik produksi pakan ternak (feedmill) di Lampung dan sejumlah peternakan ayam pedaging (broiler) yang seharusnya dilakukan pada tahun ini.
“Kami tunda beberapa pembangunan karena masih mencermati kondisi pasar yang masih dilanda pandemi virus corona. Rencana ini akan terus kami kaji setiap saat,” katanya dalam paparan publik perusahaan secara daring pada Kamis (24/6/2021).
Seiring dengan hal tersebut, MAIN juga memangkas anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) untuk tahun 2021. Dalam kondisi normal, Rudy mengatakan, perusahaan menganggarkan dana belanja sekitar Rp500 miliar hingga Rp600 miliar.
Namun, kondisi pandemi virus corona yang terjadi membuat perusahaan hanya mengalokasikan dana sekitar Rp200 miliar untuk tahun 2021. Dana tersebut rencananya hanya akan digunakan untuk pembangunan beberapa fasilitas yang esensial untuk produksi perusahaan.
Baca Juga
“Hanya untuk yang paling mendesak saja, sejauh ini kami anggarkan untuk membangun beberapa rumah potong ayam (RPA),” paparnya.
Kendati menunda beberapa langkah ekspansi, Rudy mengatakan perusahaan tetap optimistis dapat mencatatkan kinerja positif pada tahun 2021. Hal tersebut seiring dengan hasil penjualan dan laba perusahaan pada tiga bulan pertama tahun 2021.
“Prospek bisnis untuk 2021 yang pasti lebih baik dibandingkan tahun 2020. Peluang-peluang yang ada di pasar akan lebih banyak dan kami harap dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja,” kata Rudy.
Adapun, sepanjang tiga bulan pertama tahun 2021, MAIN telah mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp2,14 triliun, naik 27 persen dari torehan kuartal I/2020 senilai Rp1,69 triliun.
Seiring dengan hal tersebut, laba bersih MAIN tercatat naik 522 persen menjadi Rp112,39 miliar pada kuartal I/2021 dibandingkan Rp18 miliar pada kuartal I/2020.