Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Sentimen Negatif, Hasil Lelang SUN Sulit Lanjutkan Tren Kenaikan Penawaran

Salah satu sentimen utama yang menekan minat investor adalah rencana tapering off dari bank sentral AS, The Fed.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen negatif dari luar negeri dan domestik diprediksi akan menekan minat investor untuk berpartisipasi pada lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa besok.

Head of Research & Market Information Department Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie mengatakan, lelang SUN pada Selasa besok tidak akan seramai lelang sebelumnya. Hal ini seiring dengan tekanan baik dari dalam maupun luar negeri.

“Penawaran yang masuk berpotensi lebih rendah dari Rp70 triliun,” katanya saat dihubungi pada Senin (21/6/2021).

Roby menjelaskan, salah satu sentimen utama yang menekan minat investor adalah rencana tapering off dari bank sentral AS, The Fed. Hal tersebut diyakini akan meningkatkan kehati-hatian investor pada lelang besok.

Hal tersebut juga ditambah dengan meningkatnya risiko di pasar obligasi Indonesia. Kenaikan tersebut disebabkan oleh lonjakan kasus virus corona di Indonesia yang terjadi selama beberapa pekan belakangan.

“Sentimen ini sudah terlihat dampaknya di pasar sekunder obligasi yang sedang bearish,” tambahnya.

Sebelumnya, Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana memprediksi, minat investor pada lelang SUN Selasa besok akan sedikit tertekan dibandingkan hasil lelang sebelumnya.

“Kemungkinan akan sedikit turun dibandingkan lelang terakhir dan menghimpun penawaran sekitar Rp60 triliun,” katanya.

Fikri memaparkan, penurunan minat investor terutama asing terhadap lelang SUN besok berasal dari tekanan global. Hal ini salah satunya dipicu oleh indikasi kebijakan hawkish yang akan mulai diterapkan The Fed pada tahun depan.

Pernyataan dari bank sentral AS tersebut umumnya akan diikuti oleh langkah-langkah serupa dari bank sentral dari negara lain, termasuk Indonesia. Akibatnya, investor akan cenderung lebih wait and see sebelum memasuki pasar obligasi pada lelang besok.

Fikri melanjutkan, kebijakan tersebut juga akan berdampak pada pelemahan imbal hasil (yield) SUN Indonesia. Hal ini akan membuat investor yang memutuskan untuk mengikuti lelang pada Selasa besok akan cenderung lebih memilih seri-seri bertenor pendek karena volatilitasnya yang lebih rendah.

“Hal ini juga ditambah dengan nilai tukar rupiah yang belakangan ini cenderung tertekan,” lanjutnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper