Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rilis Pekan Depan, SBR010 Bisa Jadi Pilihan Bumper Investasi

SBR010 memiliki tenor 2 tahun dan menawarkan kupon mengambang (floating with floor) sebesar 5,10 persen untuk periode 3 bulan pertama.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA — Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri SR010 yang bakal diterbitkan pemerintah pekan depan, tepatnya 21 Juni 2021, dinilai bisa menjadi pilihan alternatif investasi di tengah tren investasi agresif yang menjamur di masyarakat.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan bakal meluncurkan SBR010 sebagai SBN Ritel ketiga yang terbit tahun ini.

SBR010 memiliki tenor 2 tahun dan menawarkan kupon mengambang (floating with floor) sebesar 5,10 persen untuk periode 3 bulan pertama. Tingkat kupon akan disesuaikan setiap 3 bulan dengan tingkat kupon 5,10 persen berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor).

Chief Research and Business Development Officer PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) Ni Putu Kurniasari mengatakan secara besaran kupon memang imbal hasil yang ditawarkan SBR010 cenderung kecil dibandingkan seri-seri sebelumnya, bahkan merupakan yang terkecil sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel.

Akan tetapi, hal tersebut wajar mengingat penentuan kupon SBN Ritel biasanya mengacu pada besaran suku bunga acuan yang tengah berlaku saat penerbitan. Sehingga di era suku bunga rendah seperti saat ini, kupon SBN Ritel pun ikut mengecil.

Ni Putu menambahkan, tren suku bunga memang semakin lama semakin menurun seiring dengan dorongan pertumbuhan ekonomi di sektor riil, sehingga memang berbeda dengan 10 tahun lalu yang mana suku bunga cenderung tinggi.

Sebagai gambaran, saat ini suku bunga acuan atau BI 7 Days Repo Rate (7DRR) berada di level 3,50 persen yang merupakan tingkat bunga terendah sepanjang sejarah. Adapun, penentuan kupon SBR010 berdasarkan suku bunga acuan ditambah spread 160 bps atau 1,6 persen.

“Maka masyarakat saat ini harus pintar2 melakukan diversifikasi investasi. Secara relatif walaupun turun tapi hasil dari SBR ini lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito bank Buku 4 dan aman karena 100 persen dijamin negara,” ujar Ni Putu ketika dihubungi Bisnis, Jumat (18/6/2021)

Ni Putu menilai secara umum SBN Ritel ini akan tetap menarik bagi masyarakat yang mengutamakan keamanan dalam berinvestasi. Pun, karena seri ini merupakan SBN Ritel yang tak dapat diperdagangkan (nontradable), biasanya lebih diminati investor jangka panjang.

Dia menyebut SBR010 dapat menjadi pilihan sebagai bumper atau bantalan dari pilihan investasi agresif, sehingga dapat meminimalisasi risiko investasi. Selain itu, investor juga masih berpotensi mendapatkan imbal hasil lebih tinggi karena SBR010 memiliki kupon mengambang sebagai benefit karena seri ini merupakan seri nontradable.

“Kalau suku bunga acuan naik, maka hasil SBR juga meningkat, tapi kalau turun akan dijaga tidak turun dari kupon di awal penerbitan ini. Makanya kita perlu punya investasi yang bebas risiko seperti SBR ini,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper