Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diprediksi Tak Happy Weekend, Pantau Saham BRIS, ASII, ADRO

Pergerakan IHSG masih cenderung terkoreksi untuk menguji area 6,030 sekaligus menguji MA60-nya.
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi mengalami sinyal pelemahan lanjutan pada perdagangan akhir pekan, Jumat (18/6/2021). Sejumlah saham menarik diperhatikan.

Kemarin (17/6/2021), IHSG ditutup di teritori negatif seiring dengan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan.

Indeks komposit parkir di level 6.068,447, terkoreksi 0,17 persen atau 10,121 poin. Sepanjang perdagangan kemarin, indeks bergerak di rentang 6.034,827 hingga 6.082,292.

Kinerja indeks ini pun melanjutkan pelemahan daripada perdagangan sebelumnya. Namun, sepanjang tahun berjalan 2021, IHSG masih tercatat menguat 1,49 persen.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 327 saham melemah, 179 saham berhasil menguat, sedangkan 144 saham lainnya berada di posisi yang sama daripada perdagangan sebelumnya.

Tim riset MNC Sekuritas mengungkapkan penutupan perdagangan kemarin diiringi dengan tekanan jual yang cukup besar.

"Kami memperkirakan, pergerakan IHSG masih cenderung terkoreksi untuk menguji area 6,030 sekaligus menguji MA60-nya," ungkapnya dalam riset harian, Jumat (18/6/2021).

Selama masih berada di atas level 5,972, maka koreksi IHSG akan relatif terbatas dan berpotensi menguat kembali untuk menguji 6,130-6,200.

Adapun level support 5,972 dan 5,840, sementara resistance di level 6,230 dan 6,387. Seiring indeks komposit rawan koreksi, sejumlah saham menarik untuk dikoleksi di posisi buy on weakness. Berikut sejumlah rekomendasi MNC Sekuritas.

BRIS - Buy on Weakness (1,855)
Pada perdagangan kemarin (17/6), BRIS ditutup menguat 4,2% ke level 1,855, pergerakan BRIS kemarin tertahan oleh MA20-nya dan diiringi dengan munculnya tekanan beli. MNC Sekuritas perkirakan, selama tidak terkoreksi ke bawah 1,760, maka BRIS saat ini sedang membentuk awal wave C. Hal ini berarti, BRIS masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1,810-1,855
Target Price: 2,050, 2,280
Stoploss: below 1,750

ADRO - Buy on Weakness (1,355)
ADRO ditutup terkoreksi 2,9% ke level 1,355 pada perdagangan kemarin (17/6) dan mulai muncul adanya tekanan jual. MNC Sekuritas perkirakan, posisi ADRO saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (B). Hal ini berarti, ADRO masih berpeluang untuk berbalik menguat dan membentuk akhir dari wave [v].
Buy on Weakness: 1,320-1,355
Target Price: 1,400, 1,435
Stoploss: below 1,280

ASII - Spec Buy (5,100)
ASII kembali ditutup terkoreksi sebesar 1% ke level 5,100 pada perdagangan kemarin (17/6) dan diiringi dengan meningkatnya tekanan jual. Selama tidak menembus area support di 5,025, maka saat ini posisi ASII sedang berada di akhir wave ii dari wave (c). Hal ini berarti, koreksi ASII akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Spec Buy: 5,050-5,100
Target Price: 5,450, 5,750
Stoploss: below 5,025

SSIA - Sell on Strength (442)
Kemarin (17/6), SSIA ditutup terkoreksi sebesar 1,8% ke level 442 dan menembus MA20-nya. MNC Sekuritas memperkirakan, selama SSIA belum mampu menguat menembus resistance-nya di 482, maka posisi SSIA saat ini sedang berada di awal wave 5 dari wave (C) dari wave [B]. Hal ini berarti, SSIA masih rawan terkoreksi terlebih menembus supportnya di 416, adapun level koreksi SSIA berada pada rentang 380-400.
Sell on Strength: 450-460


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper