Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil, PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) mengungkapkan kinerja ekspor tekstil cukup baik, sedangkan penjualan domestik mesti berhati-hati dumping dari negara lain.
Vice CEO Pan Brothers Anne Patricia Sutanto menuturkan saat ini belum ada new normal di industri pertekstilan, karena ada mutasi virus baru.
"Di sektor kami karena isu kami di sini ada orang yang harus bekerja di rumah jadi permintaan sektor ini menurun," jelasnya, Kamis (17/6/2021).
Menurutnya, ketegangan geopolitik antara AS dan China, menguntungkan Indonesia yang dipandang netral. Indonesia sebagai negara yang dapat keuntungan di sektor tekstil ini.
Sayangnya, Indonesia punya tantangan untuk mengamankan pasar dalam negeri, sehingga tidak terjadi dumping dari luar negeri yang mungkin ingin membuang produknya ke pasar lokal.
"Jadi dari sisi ekspor terlihat baik ya, dari sisi dalam negeri pun butuh pemerintah mengamankan memastikan Indonesia tidak jadi lahan pembuangan impor negara-negara yang memiliki over manufaktur," paparnya.
Baca Juga
Di sisi lain, PBRX memastikan rencana peningkatan kapasitas hingga 130 juta potong garmen dari dari saat ini rerata 117 juta potong akan dimulai tahun depan. Perseroan yang berdiri sejak 1980 itu memiliki pangsa pasar 97 persen untuk ekspor.
Corporate Secretary Pan Brothers Iswardeni mengatakan peningkatan tersebut belum direalisasikan tahun ini mengingat kapasitas masih mencukupi untuk menutupi order yang masuk tahun ini. Namun, dia memastikan perseroan tetap mematok target penjualan akan naik 10 persen tahun ini.
"Tahun ini kapasitas garmen akan lebih dari 117 juta, tetapi belum sampai 130 juta, rencana mencapai target itu tahun depan," ujarnya.