Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Harga Emas Jatuh Lagi Akibat Isu Tapering Fed

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir lagi US$9,5 atau 0,51 persen menjadi ditutup pada US$1.856,40 per ounce.
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emas jatuh lagi pada akhir perdagangan Rabu pagi (16/6/2021) setelah mencatat penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut akibat penguatan dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah karena pasar menimbang kemungkinan bahwa Federal Reserve AS dapat mengisyaratkan pelonggaran stimulus pada minggu ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir lagi US$9,5 atau 0,51 persen menjadi ditutup pada US$1.856,40 per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (14/6/2021), emas berjangka anjlok US$13,7 atau 0,73 persen menjadi US$1,865,90.

Emas berjangka juga terpuruk US$16,8 atau 0,89 persen menjadi US$1.879,60 pada Jumat (11/6/2021), setelah naik tipis US$0,9 atau 0,05 persen menjadi US$1.896,40 pada Kamis (10/6/2021), dan menguat US$1,1 atau 0,06 persen menjadi US$1.895,50 pada Rabu (9/6/2021).

Ekspektasi pasar meningkat bahwa Federal Reserve akan mengendalikan inflasi pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dimulai pada Selasa (15/6/2021) dan akan berakhir pada Rabu (16/6/2021).

"Ada kegelisahan yang berkembang tentang kenaikan inflasi dan perasaan di pasar logam mulia adalah bahwa bank sentral akan mulai merespons sedikit lebih agresif terhadap tekanan inflasi ini," kata analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir.

Meir mengatakan sementara emas bisa menghadapi kemunduran "berumur pendek" jika Fed memulai tapering atau mengurangi pembelian obligasi pada akhir 2021 atau bahkan mengisyaratkan itu pada Rabu waktu setempat, emas kemungkinan akan dibeli "saat turun" di tengah kekhawatiran atas kenaikan inflasi.

The Fed telah berulang kali mengatakan bahwa lonjakan harga-harga saat ini bersifat sementara, tetapi pertemuan dua hari yang akan berakhir pada Rabu waktu setempat dapat menampilkan diskusi awal di antara pembuat kebijakan tentang kapan dan seberapa cepat untuk mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran guna mengatasi inflasi.

Lebih lanjut mengurangi daya tarik emas, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya menguat setelah mencapai tertinggi satu bulan dan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang dijadikan acuan naik, meningkatkan peluang kerugian emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Di sisi pasar fisik, konsultan Metals Focus mengatakan penurunan pembelian emas batangan oleh ETF (exchange traded funds - reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek) dapat membatasi permintaan emas tahun ini.

Sementara itu, data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari yang diharapkan pada Mei, sementara harga produsen naik lebih dari yang diperkirakan.

Data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Selasa (15/6/2021) menunjukkan bahwa indeks harga produsen yang disesuaikan secara musiman untuk permintaan akhir meningkat 0,8 persen pada Mei. Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS turun 1,3 persen pada Mei.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 34,6 sen atau 1,23 persen, menjadi ditutup pada US$27,693 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$16,7 atau 1,43 persen, menjadi ditutup pada US$1.148,60 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper