Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk. masih membukukan pelemahan kinerja pada periode tiga bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten dengan kode saham LPCK ini membukukan pendapatan senilai Rp239,17 miliar atau terkontraksi 58,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp574,37 miliar.
Adapun, penurunan pendapatan itu terutama disebabkan oleh penjualan rumah tinggal dan apartemen yang belum pulih.
Tercatat penjualan rumah tinggal dan apartemen yang ditawarkan LPCK senilai Rp132,64 miliar pada akhir kuartal I/2021 atau turun 63,32 persen dari Rp361,69 miliar pada kuartal I/2020.
Pendapatan dari penjualan properti tersebut berkontribusi sebesar 55,5 persen terhadap total pendapatan perseroan.
Selain itu, penjualan lahan komersial dan ruko serta penjualan kavling industri pada kuartal pertama ini sebesar Rp11,6 miliar turun 90,03 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp116,4 miliar. Pendapatan dari segmen ini berkontribusi sebesar 4,8 persen terhadap total pendapatan.
Baca Juga
Koreksi pendapatan pun menekan laba kotor periode berjalan. LPCK membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp87,30 miliar pada kuartal I/2021 atau turun 88,99 persen dari Rp793,58 miliar pada kuartal I/2020.
EBITDA juga merosot 82,5 persen secara tahunan menjadi Rp35,5 miliar pada akhir kuartal I/2021.
Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Simon Subiyanto memaparkan penurunan pendapatan perseroan pada awal tahun ini terutama disebabkan oleh lebih sedikit serah terima di Orange County dari periode yang sama tahun lalu.
“Sementara kinerja kuartal pertama lebih lemah dari hasil 2020, kami yakin ini karena waktu peluncuran dan serah terima,” ujar Simon dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (16/6/2021).
Simon mengatakan pemasaran produk LPCK akan meningkat pada semester kedua tahun ini mengikuti tren pada kuartal II/2021 yang mana serah terima di Waterfront Estates mulai meningkat.
Adapun, LPCK telah meluncurkan beberapa cluster di perumahan tapak Waterfront Estates selama 15 bulan terakhir sejak Maret 2020, terdiri dari rumah modern yang menyatu dengan alam di lokasi strategis di Cikarang.
LPCK optimistis produknya akan banyak dilirik pembeli seiring dengan pembangunan infrastruktur seperti LRT Cawang-Bekasi Timur serta pembangunan pelabuhan laut dalam Patimban dan Bandara Kertajati.
“Karena kami berfokus pada peluang untuk pertumbuhan di masa depan, sangat menarik untuk melihat infrastruktur yang akan dibangun di koridor timur Jakarta,” ujar Simon.