Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), Asia Vision Networks, menyerahkan draft laporan registrasi penggabungan bisnisnya dengan Malacca Stratis Acquisition Company (MLAC) kepada otoritas bursa Amerika Serikat.
Dalam keterangan resminya, AVN menyatakan kombinasi bisnis tersebut tunduk pada syarat dan kondisi penutupan yang berlaku, termasuk persetujuan dari pemegang saham MLAC. Merger ini diharapkan akan selesai pada kuartal III/2021.
Setelah proses validasi ke Securities Exchange Commission (SEC) selesai, AVN akan tercatat di NASDAQ sebagai perusahaan indusk baru asal Indonesia yang tardaftar di bursa AS.
Presiden Direktur IPTV Ade Tjendra mengungkapkan apresiasinya terhadap kemitraan dengan malacca Straits. Ia mengharapkan perseroan mendapat peluang yang lebih besar untuk pertumbuhan bisnisnya.
“Bersama dengan Malacca Straits, kami bertekad untuk membawa bisnis OTT dan streaming dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia untuk terdaftar di NASDAQ, pasar modal terbesar di dunia,” ungkap Ade dalam keterangan resmi, Rabu (16/6/2021).
Malacca Straits merupakan Special Purpose Acquisition Company (SPAC) atau perusahaan cek kosong yang dibentuk untuk tujuan melakukan merger, pertukaran saham, akuisisi aset, pembelian saham, reorganisasi atau kombinasi bisnis serupa dengan satu atau lebih.
Pada Maret 2021, AVN mengumumkan telah resmi menandatangani perjanjian penggabungan atau merger dengan Malacca Straits dengan nilai valuasi perusahaan gabungan sebesar US$573 juta.
Nilai perusahaan tersebut dengan estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS maka setara dengan Rp8,02 triliun. Valuasi tersebut mencerminkan EV/EBITDA 5,8 kali pada 2022.
Sebagai informasi, AVN merupakan anak usaha IPTV dan menjadi indus dari Vision+ yang bergerak di bisnis media Over The Top (OTT) serta operator internet broadband dan televisi berlangganan MNC Play.