Bisnis.com, JAKARTA - PT MNC Vision Network Tbk. (IPTV) melalui anak usahanya PT Asia Vision Network mengakuisisi porsi saham signifikan di Migo Indonesia.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan, Asia Vision Network yang dalam proses mencatatkan saham di bursa Amerika Serikat Nasdaq mengambil porsi saham dalam jumlah signifikan. Namun, pihaknya belum menyebut rinci jumlah saham Migo yang diakuisisi Asia Vision Network tersebut.
Hal ini dikarenakan Asia Vision Network atau AVN masih dalam proses Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat guna bisa melantai di bursa Negeri Paman Sam tersebut.
"Saya enggak bisa sebut angkanya tapi signifikan… Sekarang [AVN] masih proses SEC,” ujar Hary pada acara launching kerja sama MVN dan Migo, Kamis (10/6/2021).
Lebih lanjut, pemilik Grup MNC tersebut berharap bisa mengumumkan jumlah pembelian saham Migo pada Agustus 2021 mendatang.
Seperti diketahui, entitas Grup MNC di bidang industri hiburan dan internet, MNC Vision Networks Tbk. atau MVN telah menandatangani kerja sama strategis dengan perusahaan teknologi global disruptif Migo Indonesia pada Kamis (10/6/2021).
Baca Juga
Kerja sama tersebut berupa distribusi konten dari MVN melalui platform milik Migo. sejalan dengan itu, MNC Group nantinya akan mempromosikan Migo melalui seluruh ekosistem media Grup MNC.
Migo Indonesia merupakan perusahaan teknologi global disruptif yang didukung oleh Tamasek. Perusahaan ini secara masif memperluas distribusi konten untuk cakupan pasar yang luas di negara berkembang.
Migo Indonesia menghadirkan layanan video-on-demand secara offline melalui jaringan warung atau yang disebut dengan ‘Warung Migo”. Melalui warung tersebut pengguna akan dapat mengakses jaringan yang dipatenkan Migo untuk mengunduh konten tanpa batas dan lebih cepat dari sebelumnya.
Jaringan Migo akan dimanfaatkan oleh IPTV untuk membagikan kontennya kepada jutaan pengguna yang memiliki kesulitan dengan konektivitas atau biaya internet.
Sedangkan anak usaha IPTV, Asia Vision Network merupakan perusahaan investasi yang saat ini telah bergabung dengan Malacca Straits Acquisition Company Limited. Aksi ini bertujuan untuk mendaftarkan AVN di bursa AS, Nasdaq.
Seperti diketahui, merger kedua perusahaan tersebut memiliki nilai valuasi sebesar US$573 juta atau setara dengan Rp8,02 triliun dengan estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS.
Rencananya penggabungan perusahaan diharapkan rampung pada akhir kuartal II atau kuartal III/2021. Kombinasi bisnis ini sendiri diperkirakan akan menghasilkan sekitar US$135 juta dana segara ke perseroan, dengan asumsi tidak ada penebusan oleh pemegang saham publik Malacca.