Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partisipasi Asing Meningkat, Pasar SUN Indonesia Masih Atraktif

Keikutsertaan investor global pada lelang SUN hari ini mencapai 19,13 persen, naik dibandingkan partisipasi pada lelang SUN sebelumnya yang sebesar 14,89 persen dari total incoming bids.
Pialang berjalan di Gedung Bursa Efek Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian
Pialang berjalan di Gedung Bursa Efek Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -Pemerintah mencatat kenaikan partisipasi investor asing pada lelang Surat Utang Negara (SUN) yang diselenggarakan hari ini, Selasa (8/6/2021).

Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang 7 seri SUN hari ini menghasilkan penawaran masuk sebesar Rp78,45 triliun. Jumlah ini naik tipis dibandingkan hasil lelang dua pekan lalu senilai Rp78,16 triliun.

Direktur SUN DJPPR Deni Ridwan mengatakan, partisipasi dari investor asing meningkat signifikan pada lelang hari ini. Tercatat, keikutsertaan investor global mencapai 19,13 persen, naik dibandingkan partisipasi pada lelang SUN sebelumnya yang sebesar 14,89 persen dari total incoming bids.

Fokus penawaran investor asing berada pada tenor 5 dan 10 tahun, yang mencakup 88,6 persen dari total partisipasi asing pada lelang hari ini. Hal ini juga sejalan dengan preferensi dari investor domestik, sehingga proporsi penawaran dari seluruh investor pada tenor 5 dan 10 tahun mencapai 69,04 persen dari total penawaran.

Deni melanjutkan, tren penguatan permintaan terhadap SUN di pasar perdana masih berlanjut pada lelang hari ini. Hal tersebut didukung oleh kondisi pasar global dan domestik yang kondusif.

“Kecenderungan penurunan yield US Treasury sebagai dampak perkembangan kondisi makro ekonomi Amerika Serikat serta penguatan nilai tukar rupiah menjadi sentimen positif yang memengaruhi tingginya bids pada lelang kali ini,” jelasnya dikutip dari keterangan resmi, Selasa (8/6/2021).

Di sisi lain, kondisi likuiditas perbankan domestik yang masih sangat baik dan penurunan level credit default swap (CDS) 5 tahun dibandingkan dengan level pada lelang sebelumnya juga semakin memperkuat keyakinan investor untuk berpartisipasi pada lelang SUN hari ini.

Lebih lanjut, Deni menambahkan terdapat penurunan weigthed average yield (WAY) obligasi negara yang dilelang pada hari ini sebesar 2 hingga 9 basis poin (bps) dibandingkan dengan WAY pada lelang sebelumnya.

“Penurunan WAY tertinggi berada pada SUN dengan tenor 5 tahun dengan incoming bid yang cukup tinggi sebesar Rp20,42 triliun,” kata Deni.

Dengan jumlah penyerapan SUN sebesar Rp34 triliun pada hari ini, Deni mengatakan pemerintah tidak memerlukan penyelenggaraan lelang SUN tambahan (green shoe option).

Secara terpisah, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, minat investor asing terhadap obligasi Indonesia masih cukup baik. Hal ini melanjutkan momentum positif di pasar obligasi Indonesia beberapa waktu belakangan.

Ramdhan memaparkan, minat investor yang cenderung meningkat terlihat dari larisnya sukuk global dan samurai bonds yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia belum lama ini. Investor asing saat ini menilai pasar SUN Indonesia masih sangat prospektif dibandingkan dengan emerging market lainnya.

“Keikutsertaan investor asing pada beberapa lelang terakhir juga menurut saya cukup bagus mengingat kondisi pandemi seperti sekarang,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (8/6/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper