Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara masih berada dalam jalur penguatan dan semakin menanjak seiring dengan melonjaknya permintaan.
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara Newcastle di bursa ICE untuk kontrak Agustus 2021 menguat 0,5 persen ke level US$111 per ton. Harga batu bara bertahan di atas level US$100 per ton sejak April 2021.
Sepanjang tahun berjalan 2021, harga telah menguat signifikan hingga 38,32 persen.
James Stevenson, lead researcher for coal, metals, and mining IHS Markit, menjelaskan bahwa lonjakan harga masih terjadi lantaran kekhawatiran pasar terkait kekurangan pasokan batu bara masih menjadi sentimen utama.
“Pasar bisa terus memiliki harga yang kuat hingga kuartal IV/2021,” ujar James dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/6/2021).
Dia menjelaskan bahwa pasokan batu bara terus menipis karena beberapa kendala operasional tambang di negara produsen utama seperti masalah curah hujan di Indonesia dan masalah keamanan di China sehingga menghambat tingkat produksi.
Baca Juga
Belum lagi, tekanan global untuk menggunakan energi yang lebih bersih dibandingkan dengan batu bara sehingga produsen batu bara semakin sulit untuk mendapatkan kredit sebagai modal ekspansi produksi.
Untuk diketahui, masalah keamanan tambang China terjadi karena proses pemulihan ekonomi Negeri Tirai Bambu itu mendorong banyak penambang menggenjot produksi yang menimbulkan beberapa kecelakaan mematikan di wilayah tambang.
Adapun, penurunan pasokan terjadi bersamaan dengan permintaan yang melonjak tinggi lantaran konsumsi listrik di tengah musim panas yang lebih panas dari biasanya, yang diikuti oleh musim dingin yang ekstrem pada musim dingin lalu.
Kebutuhan listrik untuk pendingin dan pemanas ruangan meningkat sehingga beberapa provinsi di China terpaksa membatasi penggunaan listrik.
Selain itu, penguatan harga batu bara juga terdukung oleh ketegangan politik antara China dan Australia, dua negara pemain besar untuk komoditas batu bara di dunia.
Pemerintah China dikabarkan menolak menerima batu bara dari Australia, yang pernah menjadi pemasok nomor dua, di tengah pertikaian geopolitik.
Di sisi lain, Harga Batu bara Acuan (HBA) dalam negeri juga mengalami kenaikan signifikan untuk Juni 2021.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), HBA Juni 2021 melesat ke posisi US$100,33 per ton atau naik US$10,59 per ton dibandingkan dengan Mei 2021 di level US$89,74 per ton.
HBA Juni tersebut merupakan yang tertinggi sejak November 2018, yaitu US$97,9 per ton.