Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT DCI Indonesia Tbk. melesat hingga menyentuh auto reject atas setelah Anthoni Salim mengumumkan telah menambah porsi kepemilikan sahamnya hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan kode DCII itu menguat 20 persen menjadi Rp19.800 pada Kamis (3/6/2021). Kapitalisasi pasar tercatat Rp47,20 triliun.
Adapun, Bursa Efek Indonesia menetapkan rentang harga saham di atas Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga saham harian sebesar 20 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen sesuai dengan Peraturan No. II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dengan SK Direksi No: KEP-00025/BEI/03-2020.
Dalam keterbukaan informasi di BEI pada Kamis (3/6/2021), Anthoni Salim mengumumkan telah menambah kepemilikan atas saham PT DCI Indonesia Tbk. sebanyak 192,74 juta saham.
Transaksi itu dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan harga beli Rp5.277, sehingga transaksi itu bernilai Rp1,01 triliun.
Sebelum pengalihan saham tersebut, Anthoni Salim telah memiliki saham DCII sebanyak 72,29 juta saham atau 3,03 persen dari total saham. Setelah pengalihan, kini Anthoni Salim menguasai 11,12 persen saham DCII atau sebanyak 265,03 juta saham.
Baca Juga
“Tujuan dari transaksi untuk investasi di bidang teknologi,” tulis Anthoni, dikutip Kamis (3/6/2021).
Pada hari yang sama, sejumlah pemegang saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) melepas sebagian kepemilikan di perseroan kepada investor strategis.
Dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, ada tiga pemegang saham DCII yang melepas sejumlah kepemilikan sahamnya kepada investor strategis pada 31 Mei 2021.
Mereka bertiga adalah Han Arming Hanafia, Komisaris DCII Djarot Subianto, dan Komisaris Utama DCII Marina Budiman dengan total saham yang dilepas sebanyak 164,44 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp5.277.
Dengan bertambahnya kepemilikan Anthoni Salim di DCI Indonesia, kini Anthoni Salim tercatat sebagai pemegang saham di atas 5 persen pada 3 perusahaan tercatat yang bergerak di bidang teknologi.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Anthoni Salim memiliki 25,30 persen atau 3,58 miliar saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET), 9,10 persen atau 5,12 miliar saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), dan 11,12 persen atau 265,03 juta saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII).
DCI Indonesia merupakan penyedia pusat data di Indonesia. Hingga saat ini, layanan DCI telah dipercaya oleh perusahaan internasional maupun lokal.
Beberapa pelanggan DCI Indonesia termasuk 3 cloud service providers global, 7 platform e-commerce termasuk di dalamnya platform e-commerce terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, lebih dari 30 penyedia layanan telekomunikasi, 124 pelanggan dari industri keuangan mencakup bank-bank ternama dari Amerika Serikat, Asia Tenggara dan Indonesia, serta lebih dari 100 pelanggan dari berbagai industri.