Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Anthoni Salim, Saham DCI Indonesia (DCII) Melesat 20 Persen

Saham dengan kode DCII itu menguat 20 persen menjadi Rp19.800 pada Kamis (3/6/2021) Senin sehigga terkena auto rejection atas (ARA)
Perusahaan data center, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) meresmikan gedung data center keempat (JK5) di area data center campus yang berlokasi di Cibitung, Kamis (27/5/2021).
Perusahaan data center, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) meresmikan gedung data center keempat (JK5) di area data center campus yang berlokasi di Cibitung, Kamis (27/5/2021).

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT DCI Indonesia Tbk. melesat hingga menyentuh auto reject atas setelah Anthoni Salim mengumumkan telah menambah porsi kepemilikan sahamnya hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan kode DCII itu menguat 20 persen menjadi Rp19.800 pada Kamis (3/6/2021). Kapitalisasi pasar tercatat Rp47,20 triliun.

Adapun, Bursa Efek Indonesia menetapkan rentang harga saham di atas Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga saham harian sebesar 20 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen sesuai dengan Peraturan No. II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dengan SK Direksi No: KEP-00025/BEI/03-2020.

Dalam keterbukaan informasi di BEI pada Kamis (3/6/2021), Anthoni Salim mengumumkan telah menambah kepemilikan atas saham PT DCI Indonesia Tbk. sebanyak 192,74 juta saham.

Transaksi itu dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan harga beli Rp5.277, sehingga transaksi itu bernilai Rp1,01 triliun.

Sebelum pengalihan saham tersebut, Anthoni Salim telah memiliki saham DCII sebanyak 72,29 juta saham atau 3,03 persen dari total saham. Setelah pengalihan, kini Anthoni Salim menguasai 11,12 persen saham DCII atau sebanyak 265,03 juta saham.

“Tujuan dari transaksi untuk investasi di bidang teknologi,” tulis Anthoni, dikutip Kamis (3/6/2021).

Pada hari yang sama, sejumlah pemegang saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) melepas sebagian kepemilikan di perseroan kepada investor strategis.

Dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, ada tiga pemegang saham DCII yang melepas sejumlah kepemilikan sahamnya kepada investor strategis pada 31 Mei 2021. 

Mereka bertiga adalah Han Arming Hanafia, Komisaris DCII Djarot Subianto, dan Komisaris Utama DCII Marina Budiman dengan total saham yang dilepas sebanyak 164,44 juta  saham dengan harga pelaksanaan Rp5.277. 

Dengan bertambahnya kepemilikan Anthoni Salim di DCI Indonesia, kini Anthoni Salim tercatat sebagai pemegang saham di atas 5 persen pada 3 perusahaan tercatat yang bergerak di bidang teknologi.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Anthoni Salim memiliki 25,30 persen atau 3,58 miliar saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET), 9,10 persen atau 5,12 miliar saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), dan 11,12 persen atau 265,03 juta saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII).

DCI Indonesia merupakan penyedia pusat data di Indonesia. Hingga saat ini, layanan DCI telah dipercaya oleh perusahaan internasional maupun lokal.

Beberapa pelanggan DCI Indonesia termasuk 3 cloud service providers global, 7 platform e-commerce termasuk di dalamnya platform e-commerce terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, lebih dari 30 penyedia layanan telekomunikasi, 124 pelanggan dari industri keuangan mencakup bank-bank ternama dari Amerika Serikat, Asia Tenggara dan Indonesia, serta lebih dari 100 pelanggan dari berbagai industri.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper