Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. mencatatkan penurunan kinerja pada 2020 ketika pandemi menekan industri real estate.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten dengan kode saham PWON mencatatkan pendapatan senilai Rp3,97 triliun atau terkoreksi 44,77 persen dari tahun sebelumnya Rp7,20 triliun.
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun tergerus 65,80 persen secara tahunan menjadi Rp929,91 miliar dari sebelumnya Rp2,71 triliun.
Dilihat dari jenisnya, pendapatan dari penjualan konodminium dan kantor tercatat paling tinggi senilai Rp1,19 triliun atau turun 60,87 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp3,04 triliun.
Sementara pendapatan sewa ruangan turun 37,24 persen secara tahunan menjadi Rp1,04 triliun. Begitu pula pendapatan hotel turun 53,70 persen secara tahunan menjadi Rp235,60 miliar.
Di ssi lain, penjualan tanah dan bangunan masih tumbuh 4,37 persen secara tahunan menjadi Rp486,43 miliar dari sebelumnya Rp466,05 miliar.
Baca Juga
Adapun, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan PWON mengalami penurunan paling dalam secara total sebesar 47,08 persen secara tahunan menjadi Rp2,88 triliun.
Sedangkan total pendapatan sewa ruangan dan pendapatan apartemen servis yang sebesar Rp1,09 triliun turun 37,58 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp1,75 triliun.
Aset dari perusahaan properti asal Surabaya ini tercatat senilai Rp26,45 triliun pada akhir 2020 atau tumbuh 1,39 persen dibandingkan akhir 2019 senilai Rp26,09 triliun.
Kenaikan itu lebih disebabkan oleh pertambahan liabilitas sebesar 10,75 persen menjadi Rp8,86 triliun, sementara ekuitas turun 2,74 persen menjadi Rp17,59 triliun.