Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Pengelola Mal Kokas (PWON) Tergerus 65,8 Persen pada 2020

Laba bersih Pakuwon Jati tergerus 65,80 persen secara tahunan menjadi Rp929,91 miliar pada 2020 dari sebelumnya Rp2,71 triliun.
Gandaria City, salah satu proyek andalan PT Pakuwon Jati Tbk di Jakarta. Proyek ini merupakan proyek mixed use yang terdiri dari pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen./pakuwonjati.com
Gandaria City, salah satu proyek andalan PT Pakuwon Jati Tbk di Jakarta. Proyek ini merupakan proyek mixed use yang terdiri dari pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen./pakuwonjati.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. mencatatkan penurunan kinerja pada 2020 ketika pandemi menekan industri real estate.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten dengan kode saham PWON mencatatkan pendapatan senilai Rp3,97 triliun atau terkoreksi 44,77 persen dari tahun sebelumnya Rp7,20 triliun.

Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun tergerus 65,80 persen secara tahunan menjadi Rp929,91 miliar dari sebelumnya Rp2,71 triliun.

Dilihat dari jenisnya, pendapatan dari penjualan konodminium dan kantor tercatat paling tinggi senilai Rp1,19 triliun atau turun 60,87 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp3,04 triliun.

Sementara pendapatan sewa ruangan turun 37,24 persen secara tahunan menjadi Rp1,04 triliun. Begitu pula pendapatan hotel turun 53,70 persen secara tahunan menjadi Rp235,60 miliar.

Di ssi lain, penjualan tanah dan bangunan masih tumbuh 4,37 persen secara tahunan menjadi Rp486,43 miliar dari sebelumnya Rp466,05 miliar.

Adapun, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan PWON mengalami penurunan paling dalam secara total sebesar 47,08 persen secara tahunan menjadi Rp2,88 triliun.

Sedangkan total pendapatan sewa ruangan dan pendapatan apartemen servis yang sebesar Rp1,09 triliun turun 37,58 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp1,75 triliun.

Aset dari perusahaan properti asal Surabaya ini tercatat senilai Rp26,45 triliun pada akhir 2020 atau tumbuh 1,39 persen dibandingkan akhir 2019 senilai Rp26,09 triliun.

Kenaikan itu lebih disebabkan oleh pertambahan liabilitas sebesar 10,75 persen menjadi Rp8,86 triliun, sementara ekuitas turun 2,74 persen menjadi Rp17,59 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper