Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melesat 1,2 Persen Tembus 6.000, Ditopang Rekor Data Manufaktur

Pukul 09.02 WIB, IHSG naik 1,28 persen atau 76 poin menjadi 6.023,48. Terpantai 258 saham menguat, 68 saham melemah, dan 166 saham stagnan.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat seiring dengan moncernya data manufaktur pada Rabu (2/6/2021).

Pukul 09.02 WIB, IHSG naik 1,28 persen atau 76 poin menjadi 6.023,48. Terpantai 258 saham menguat, 68 saham melemah, dan 166 saham stagnan.

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (31/5/2021) lalu, IHSG ditutup menguat di level 5.947,46 atau naik sebesar 1,69 persen. Pergerakan ditutup menguat cukup signifikan didorong penguatan bursa saham secara global.

"Pergerakan didorong oleh optimisme dari pembagian dividen oleh beberapa emiten di pekan ini," ujar Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam laporannya.

Dennies memprediksi IHSG akan menguat. Secara teknikal terlihat ada potensi uptrend jangka pendek yang didukung indicator MACD yang mengindikasikan trend akumulasi.

Sementaran itu, indikator stochastic menunjukkan pergerakan melebar setelah membentuk golden cross. Investor akan mencermati rilis data inflasi dan data manufaktur.

Artha Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada level support 5.831 dan 5.889 serta resistance pada 5.916 dan 6.0005.

Sementara itu, IHS Markit mencatat PMI manufaktur Indonesia berada di level 55,3. Angka ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan indeks ini.

Perolehan ini sekaligus menandakan pemulihan kegiatan ekonomi Tanah Air. PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2021 naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 54,6.

IHS Market melihat peningkatan yang lebih kuat dari permintaan secara keseluruhan, didukung oleh pertumbuhan permintaan baru internasional pada bulan kedua, yang memicu kenaikan produksi manufaktur pada bulan Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper