Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menargetkan kinerja yang lebih baik pada tahun ini dibandingkan dengan 2020. Hal ini ditandai dengan belanja modal yang lebih tinggi.
Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan sejumlah indikasi telah menunjukkan kebangkitan Medco Energi dari kondisi terpuruk pada 2020.
"Dengan selesainya aliansi Kansai Electric, eksplorasi yang sukses dan anak usaha PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kembali meraih laba, senang melihat Medco bangkit dari masa sulit ini sebagai perusahaan yang lebih kuat," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (1/6/2021).
Pada 2021, perseroan menargetkan produksi migas pada level setara 95 juta barel minyak per hari atau milion barrel oil of equivalent per day (MBOEPD). Jumlah tersebut lebih rendah dari realisasi 2020 yang mencapai 100 MBOEPD.
Selain itu, penjualan listrik targetnya meningkat menjadi 3.000 Giga Watt per jam (GWh) dan menurunkan biaya tunai per unit minyak & gas di bawah US$ 10 per boe.
Adapun, belanja modal bisnis minyak dan gas dianggarkan sebesar US$150 juta dan untuk bisnis tenaga listrik US$65 juta pada 2021. Keduanya lebih tinggi dari realisasi 2020 dengan belanja modal migas sebesar US$144 juta untuk menyelesaikan proyek Meliwis di Jawa Timur dan empat proyek berhasil sumur eksplorasi di Natuna. Pada sektor energi, belanja modal tahun lalu sebesar US$63 juta, untuk memajukan pengembangan CCPP Riau dan pemboran eksplorasi panas bumi Ijen.
Baca Juga
"Kami mulai melihat keuntungan dari upaya kami pada emisi dan memperbarui ESG dan target transisi energi jangka menengah kami.” katanya.
Sementara itu, kinerja sepanjang 2020, produksi minyak dan gas perseroan mencapai 100 mboepd, hal ini dipengaruhi oleh rendahnya permintaan gas. Permintaan gas pulih pada tahun 2021, tetapi masih di bawah tingkat pra pandemi. Biaya tunai minyak dan gas US$9.0 per boe, dan sesuai dalam panduan.
Empat penemuan gas eksplorasi komersial dilakukan di South Natuna Sea Block B PSC dengan Sumur Bronang-2, Kaci-2, West Belut-1 dan Terubuk-5.
Sepanjang 2020, perseroan juga menyelesaikan integrasi sistem, organisasi, dan ruang kantor Ophir Energy.
Adapun Medco Power membukukan penjualan listrik sebesar 2.639 GWh pada 2020, 31 persen dari sumber energi baru terbarukan.
Medco Power membentuk aliansi strategis dengan Kansai Electric Power Company untuk mengoperasikan dan mengembangkan fasilitas IPP gas.
Sumur eksplorasi di Ijen, Jawa Timur menemukan reservoir uap dan pekerjaan sedang dilakukan untuk membuktikan kelayakan komersial fasilitas tenaga panas bumi baru.
PLTU Riau 275MW sudah 97 persen selesai dengan operasi komersial diharapkan pada kuartal IV/2021 dan konstruksi sedang mengerjakan fasilitas PV 26MWp di Sumbawa yang akan selesai pada kuartal I/2022.
AMNT mulai memproses bijih tambang dari Tahap 7 dan menghasilkan 294 Mlbs tembaga dan 132 Koz emas dari bijih tambang dan pengolahan stockpile pada 2020.
Pembangunan fase 8 sedang berlangsung. AMNT memperoleh perpanjangan satu tahun pada izin ekspornya untuk 579.444 ton metrik basah.