Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medco (MEDC) Milik Arifin Panigoro Raih Pendapatan US$1,09 Miliar

Emiten bersandi MEDC ini kembali mencatatkan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar US$188,97 juta pada 2020.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mencatatkan penurunan pendapatan pada tahun penuh 2020. Rugi bersih emiten milik Arifin Panigoro ini turut membengkak.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020 yang telah diaudit, Selasa (1/6/2021), emiten minyak dan gas ini mencatatkan pendapatan US$1,09 miliar turun 20,5 persen dari posisi 2019 yang sebesar US$1,37 miliar.

Pendapatan terutama datang dari pendapatan kontrak pelanggan US$1,06 miliar dan pendapatan keuangan US$32,06 juta. Komposisi pendapatan ini berbeda dengan komposisi pada 2019 yang berasal dari penjualan minyak dan gas bumi neto US$1,16 miliar, penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya US$212,22 juta.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan jumlah beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya yang menurun menjadi US$771,56 juta dari posisi 2019 yang sebesar US$828,94 juta.

Beban pokok yang tidak turun signifikan jika dibandingkan dengan pendapatan membuat laba kotor perseroan juga tergerus menjadi US$321,71 juta pada 2020, sementara 2019 dapat mencatatkan US$546,77 juta.

Dengan berbagai beban lainnya, akhirnya emiten bersandi MEDC ini kembali mencatatkan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar US$188,97 juta. Rugi bersih tersebut naik 394,73 persen dibandingkan dengan rugi 2019 yang sebesar US$38,76 juta.

Adapun, total aset perseroan mengalami penurunan menjadi US$5,90 miliar, padahal pada 2019 total asetnya mencapai US$5,99 miliar.

Dengan rincian, jumlah aset tidak lancar turun menjadi US$3,87 miliar dari posisi US$4,3 miliar dan jumlah aset lancar naik tipis menjadi US$2,02 miliar dari posisi US$1,69 miliar.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan mencapai US$4,68 miliar naik tipis dari posisi 2019 yang sebesar US$4,65 miliar.

Dengan rincian total liabilitas jangka pendek menjadi US$1,37 miliar dari posisi US$705,58 juta pada tahun sebelumnya. Sementara, total liabilitas jangka panjang menjadi US$3,31 miliar turun dari posisi 2019 yang sebesar US$3,94 miliar.

Sementara itu, jumlah ekuitas MEDC turun tipis menjadi US$1,21 miliar dari posisi 2019 yang sebesar US$1,34 miliar. Adapun, posisi kas dan setara kas turun menjadi US$296,47 juta, padahal pada akhir tahun 2019 berada di posisi US$456,21 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper