Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti, PT Repower Asia Indonesia TbK., optimistis bisa mengantongi marketing sales Rp147,96 miliar pada tahun ini.
Direktur Utama Repower Asia Indonesia Aulia Firdaus mengatakan, perseroan yakin dapat mencetak pertumbuhan kinerja pada tahun ini yang akan didukung oleh pemulihan industri properti secara keseluruhan.
Kepercayaan diri emiten berkode saham REAL itu seiring dengan data publikasi dari Building Construction & Infrastructure (BCI Asia) yang menyatakan bahwa pada 2021, nilai konstruksi kategori residensial melonjak 48,71 persen menjadi Rp52,46 triliun dibandingkan dengan 2020.
Data itu juga menyebutkan bahwa Jabodetabek memberikan kontribusi terbesar dengan nilai Rp27,76 triliun atau 53 persen dari total proyek konstruksi residensial.
“Tahun 2021, REAL optimistis untuk bisa mencapai target marketing sales sebesar 147,96 miliar selain karena proses recovery perekonomian yang sedang berjalan, juga pemberian insentif perpajakan dari pemerintah diharapkan akan semakin mendukung dan mempercepat pemulihan industri properti,” ujar Aulia dikutip dari keterangan resminya, Kamis (20/5/2021).
REAL akan berkomitmen menyediakan produk berkualitas sebagai upaya mencapai target marketing sales. Emiten properti itu juga akan menerapkan sejumlah startegi pemasaran yakni kebijakan efisiensi, meningkat pemasaran melalui media online, dan melakukan inovasi melalui promo.
Baca Juga
Lalu, memperluas jangkauan radius market dan menjalin kerja sama luas dengan perbankan. REAL akan melanjutkan proyek-proyek di Jabodetabek dengan menganggarkan capex sebesar Rp64,05 miliar pada 2021.
Saat ini, REAL memiliki beberapa proyek yaitu diantaranya Botanical Puri Asri (Depok), Green Botanical Garden (Jakarta Selatan) dan lowrise apartemen di Pasar Minggu (Jakarta Selatan) dan Town House Pondok Cabe (Tanggerang Selatan).
Adapun, pada 2020 REAL mencatatkan penjualan sebesar Rp12,68 miliar, meningkat 25,25 persen dari perolehan 2019 sebesar Rp10,13 miliar. Laba bersih yang dikantongi REAL masih positif sebesar Rp1,01 miliar pada akhir 2020, jumlah itu sedikit terkoreksi dibandingkan dengan laba bersih 2019 sebesar Rp1,39 miliar.