Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS menyentuh level terendah sejak Februari lalu. Indeks dolar turun 0,31 persen, sementara euro meningkat 0,41 persen menjadi US$1,2201.
Investor telah menimbang apakah tekanan inflasi yang meningkat di Amerika Serikat (AS) dapat memaksa Federal Reserve untuk mengurangi dukungannya untuk mencegah ekonomi terbesar di dunia itu menjadi terlalu panas.
Wakil Ketua Fed Richard Clarida pada hari Senin (17/5/2021) merujuk ke laporan pekerjaan April yang lemah sebagai bukti kelemahan dalam ekonomi. Beberapa pembuat kebijakan Fed diperkirakan akan berbicara minggu ini dan bank sentral AS pada Rabu akan merilis risalah dari pertemuan April. Investor akan membaca dengan cermat untuk setiap indikasi tentang ke mana arah kebijakan moneter tahun ini.
"Kami melihat dolar melemah terhadap banyak mata uang lainnya dan pasar mulai percaya kepada The Fed bahwa kami akan memiliki suku bunga rendah lebih lama lagi," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York, dikutip dari Channel News Asia.
"Itu akan menjadi bearish untuk dolar. Anda akhirnya akan melihat mata uang berbasis komoditas berkinerja lebih baik," kata Moya.