Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan syarat terkait aturan melepas masker bagi sebuah negara usai vaksin Corona. Hal tersebut dinilai membuat pelaku pasar lebih optimistis terkait efektivitas vaksin.
Kepala Riset Praus Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, pernyataan WHO mengenai syarat melepas masker dapat dibaca sebagai tanda efektivitas vaksin Covid-19. Namun, pengaruhnya dalam jangka pendek ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum akan signifikan.
“Setidaknya selama pekan depan, IHSG cenderung dipengaruhi dua hal utama, yakni aliran dana asing yang terlihat dari net buy, juga penguatan nilai tukar rupiah. Kami cenderung yakin terbuka penguatan untuk IHSG” jelas dia kepada Bisnis, Sabtu (15/5/2021).
Menurut Alfred, sentimen selanjutnya adalah pelaku pasar yang mengharapkan penambahan kasus baru Covid-19 tidak melonjak signifikan setelah lebaran. Selain itu, masyarakat juga diharapkan sadar dengan protokol kesehatan.
“Pelaku pasar pastinya tidak mengharapkan kasus baru harian Covid-19 kembali ke level 8.000-9.000 per hari. Kalau kembali ke level itu, berarti sudah mengkhawatirkan. Yang masih berada dalam batas toleransi adalah jika di bawah 5.000 per hari,” kata dia.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kondisi domestik perlu diperhitungkan jika suatu negara berencana mengizinkan warganya melepas masker setelah divaksin.
Baca Juga
"Dalam contoh sebuah negara yang ingin mencabut mandat masker, itu seharusnya hanya dilakukan dalam konteks mempertimbangkan baik intensitas penularan di daerah tersebut dan tingkat cakupan vaksin," pakar darurat utama WHO, Mike Ryan, dalam pengarahan virtual di Jenewa, Jumat (14/5/2021).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. pada hari Kamis menyarankan bahwa orang yang divaksinasi penuh tidak perlu memakai masker di luar ruangan dan dapat menghindari memakainya di dalam ruangan di sebagian besar tempat publik.