Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi melanjutkan kenaikan meskipun rentan profit taking pada perdagangan hari ini, Kamis (6/5/2021).
Preopening, IHSG naik 0,19 persen atau 11,15 poin menjadi 5.987,06. Dari seluruh dalam Indeks LQ45, sejumlah 25 saham menguat, 4 melemah, dan 16 stagnan.
Pada pukul 09.02 WIB, IHSG naik 0,29 persen atau 17,43 poin menuju 5.993,35. Terpantau 194 saham menguat, 57 saham melemah, dan 180 saham stagnan.
Investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp6,79 miliar. Saham BBRI, BMRI, JPFA menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp8,6 miliar, Rp2,1 miliar, dan Rp1,7 miliar.
Sebaliknya, saham UNVR, TLKM, dan BBCA menjadi sasaran jual utama investor asing dengan net sell masing-masing Rp2,1 miliar, Rp1,6 miliar, dan 1,6 miliar.
Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas WP Pratama mengungkapkan IHSG masih mampu melanjutkan kenaikan kemarin dipimpin oleh saham-saham perbankan dan pertambangan metal.
Baca Juga
Dia meneruskan, rilis PDB kuartal I/2021 yang sesuai dengan ekspektasi tidak terlihat memberikan dampak signifikan bagi pasar modal.
"Untuk hari ini, pergerakan IHSG berpotensi dibatasi oleh aksi profit taking dengan rentang 5.900-6.030," tulis Dimas dalam riset harian yang dikutip pada Kamis (6/5/2021).
Di sisi lain, Dow Jones kembali mencetak rekor tertinggi baru pada penutupan perdagangan Rabu (5/5/2021). Penguatan ditopang oleh saham-saham dari sektor cyclical seperti energi dan bahan material.
Selain itu optimisme pemulihan ekonomi AS juga memicu kenaikan pasar saham AS. Pasar juga mendapat angin segar dari klarifikasi Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang menegaskan bahwa tidak terlihat akan terjadi masalah inflasi di AS.
Pada Rabu (5/5/2021), IHSG terpantau ditutup menguat 0,20 persen atau 12,09 poin menyentuh level 5.975,91. Sepanjang hari, indeks bergerak pada zona merah di rentang 5.971,31-5.992,93.