Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa AS Ditutup Menguat, Nasdaq Tertekan Saham Teknologi

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,7 persen ke level 34.113,23, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,27 persen ke 4.192,62. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite melemah 0,48 persen ke level 13.895,12.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Senin (3/5/2021), meskipun tertekan sektor teknologi dan ritel.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,7 persen ke level 34.113,23, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,27 persen ke 4.192,62. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite melemah 0,48 persen ke level 13.895,12.

Raksasa teknologi Tesla Inc. dan Amazon.com Inc. membebani indeks Nasdaq. Pelaku pasar juga tengah mengurai data ekonomi. Sektor teknologi dan ritel di indeks S&P 500 melemah, sedangkan sektor komoditas dan industri naik.

Saham Pfizer Inc. ditutup menguat setelah pemerintahan Joe Biden dikabarkan mendukung langkah perusahaan untuk mulai mengekspor vaksin virus corona produksi AS, sementara Moderna Inc. menguat setelah setuju untuk memberikan 500 juta dosis vaksi ke program global Covax.

Di sisi lain, saham Estee Lauder Cos. merosot setelah raksasa kosmetik tersebut membukukan penjualan di bawah perkiraan analis.

Data yang dirilis Senin menunjukkan pertumbuhan sektor manufaktur AS melandai pada bulan April, sementara indeks harga bahan baku melonjak ke level tertinggi sejak 2008.

Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pemulihan ekonomi membuat kemajuan nyata, tetapi kenaikannya tidak merata mengikuti penurunan. Presiden The Fed wilayah New York John Williams mencatat bahwa kondisi saat ini hampir tidak cukup untuk mengubah sikap kebijakan moneter.

Kepala analis pasar Truist Advisory Sevices Keith Lerner mengatakan musim laporan pendapatan, pemulihan ekonomi, dan tren  Covid-19 masih akan menjadi katalis jangka pendek saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper