Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. melaporkan kinerja hingga akhir kuartal I/2021 masih terkoreksi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten dengan kode saham UNVR membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 7,80 persen menjadi Rp10,28 triliun dibandingkan Rp11,15 triliun pada kuartal I/2020.
Selanjutnya laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) turun 7,67 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp2,48 triliun dari sebelumnya Rp2,69 triliun.
Laba Unilever pun terkontraksi 8,83 persen yoy menjadi Rp1,69 triliun pada akhir kuartal I/2021 dari Rp1,86 triliun pada kuartal I/2020.
Adapun, penjualan bersih dari dalam negeri masih mendominasi total pendapatan Unilever. Tercatat penjualan dalam negeri senilai Rp9,82 triliun atau turun 7,58 persen yoy dari sebelumnya Rp10,63 triliun.
Sedangkan penjualan ekspor senilai Rp458,05 miliar lebih rendah 12,19 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp521,69 miliar.
Sementara itu, total aset Unilever tumbuh 5,41 persen sejak akhir 2020 menjadi Rp21,64 triliun. Kenaikan itu diiringi oleh pertumbuhan ekuitas sebesar 32,88 persen yoy menjadi Rp6,56 triliun sedangkan liabilitas dapat ditekan 3,28 persen menjadi Rp15,08 triliun.
Di lantai bursa, saham UNVR melemah 0,41 persen menjadi Rp6.050 pada akhir perdagangan Kamis (29/4/2021). Kapitalisasi pasar tercatat Rp230,81 triliun.