Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin rebound pada hari Senin (26/4/2021) karena pelaku pasar memanfaatkan anjloknya harga untuk melakukan buyback.
Dilansir Bloomberg, cryptocurrency dengan valuasi terbesar tersebut rebound hingga 9,6 persen ke level US$52.747 atau Rp767 juta (kurs Rp14.548.US$) dan diperdagangkan sekitar level US$52.500 atau RP763,7 juta pada pukul 12.00 waktu Hong Kong.
Lonjakan ini merupakan kenaikan harian terbesar sejak 8 Februari 2021. Padahal pada awal perdagangan Senin di Asia, Bitcoin sempat anjlok hingga level US$47.079 atau Rp684,9 juta, level terendah sejak awal Maret.
CEO dan founder Copia Wealth Studios Michael Sikorsky mengatakan dunia sedang bergerak dari sentralisasi menjadi desentralisasi, sehingga investor yang percaya pada tren tersebut memanfaatkan penurunan harga Bitcoin untuk membeli kembali.
“Volatilitas selalu menciptakan peluang, dan orang-orang terus dikejutkan oleh pencapaian tertinggi baru [Bitcoin] dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun,” ujar Sikorsky, seperti dikutip Bloomberg, Senin (26/4/2021).
Aset digital ini tersandung setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$64.870 pada 14 April karena antusiasme dari daftar Coinbase Global Inc. Bitcoin jatuh di bawah rata-rata pergerakan 100-hari akhir pekan lalu untuk pertama kalinya setelah JPMorgan Chase & Co. memperingatkan bahwa momentum kenaikan Bitcoin bisa berisiko.
Baca Juga
Sementara itu, tutupnya dua platfor perdagangan aset kripto di Turki pada akhir pekan lalu juga telah menekan sentimen di tengah perdebatan tentang apakah cryptocurrency bisa berada dalam gelembung.
"Bitcoin menciptakan celah besar ke minggu lalu yang bisa bertahan jauh lebih lama dari yang diinginkan kubu bullish," kata presiden Bensignor Investment Strategies Rick Bensignor.