Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Investasi Kuartal I Belum Dorong IHSG, Saham BBRI Dilepas Asing

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun 0,6 persen atau 36,17 poin menjadi 5.980,69. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 5.976,58-6.027,75.
Pengunjung beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (26/4/2021), meksipun data investasi kuartal I/2021 meningkat.

Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,02 persen menjadi 6.023,27. IHSG sempat menyentuh level tertinggi pada 6.027,45 pada beberapa menit setelah pembukaan.

Namun demikian, penguatan indeks tak bertahan lama. Hingga pukul 10.06 WIB, IHSG turun 0,56 persen menuju 5.983,24.

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun 0,60 persen atau 36,17 poin menjadi 5.980,69. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 5.976,58-6.027,75.

Total transaksi mencapai Rp4,63 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing atau net foreign sell Rp175,7 miliar.

Saham PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) menjadi sasaran jual utama asing dengan net sell Rp271,55 miliar. SahamTAPG anjlok 2,74 persen menjadi Rp710.

Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengalami net sell Rp147,4 miliar. Saham BBRI turun 2,35 persen menuju Rp4.150.

Sebelumnya, Tim riset MNC Sekuritas memproyeksi indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah berada di akhir wave dan memiliki peluang menguat dengan level support di 5.880 dan 5.735, level resisten di 6.115 dan 6.230.

“IHSG memiliki peluang menguat untuk menguji area 6.040-6.080, pun terkoreksi, maka IHSG diperkirakan menuju 5.960 terlebih dahulu,” tulis MNC Sekuritas dikutip dari riset hariannya, Senin (26/4/2021).

Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pertumbuhan investasi di kuartal I/2021 sebesar Rp219,7 triliun.

Angka ini tumbuh 2,3 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) dan 4,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Adapun, penyerapan tenaga kerjanya mencapai 311.793 orang.

Bila dirinci, penanaman modal asing mencapai Rp111,7 triliun atau tumbuh 0,6 persen qtq dan 14 persen yoy. Penanaman modal dalam negeri Rp108 triliun atau tumbuh secara kuartalan sebesar 4,2 persen dan turun 4 persen dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper