Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem Resi Gudang (SRG) Jadi Solusi Rantai Distribusi

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan program SRG merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memastikan pasokan atau rantai distribusi dikelola dengan baik.
Ilustras - Seorang pegawai Perum Bulog Wilayah Sumatra Barat memperlihatkan stok beras yang tersedia di Gudang Ampalu Bypass Padang, yang diklaim cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga momen Ramadhan 2021 nanti, Senin (1/3/2021)./Bisnis-Noli Hendra
Ilustras - Seorang pegawai Perum Bulog Wilayah Sumatra Barat memperlihatkan stok beras yang tersedia di Gudang Ampalu Bypass Padang, yang diklaim cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga momen Ramadhan 2021 nanti, Senin (1/3/2021)./Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dorong petani, nelayan, maupun pelaku usaha untuk memanfaatkan program Sistem Resi Gudang alias SRG.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan program SRG merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memastikan pasokan atau rantai distribusi dikelola dengan baik.

SRG bisa digunakan untuk mempermudah dan memotong jalur yang panjang dalam rantai distribusi. Selain itu SRG ungkap Jerry juga bisa digunakan sebagai instrumen penjualan hingga untuk mendapat pinjaman.

"Pemerintah hadir memberikan solusi untuk para petani, nelayan, pelaku usaha khususnya UMKM kita untuk memastikan komoditasnya tersimpan dengan baik," kata Jerry dalam webinar Kemendag, Kamis (22/4/2021).

Kehadiran gudang membuat hasil komoditas bisa tersimpan dan membuat penjualannya bisa ditunda saat penjualannya sudah mulai membaik. Dengan begitu para pelaku usaha, petani atau pun nelayan tidak mengalami kerugian ungkap Jerry.

Jerry mencontohkan selama ini banyak petani di daerah-daerah yang mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh penjualan, lantaran pada musim panen tiba harga komoditas mengalami penurunan.

Oleh karena itu, SRG bisa digunakan sebagai medium penyimpanan oleh para pelaku usaha, petani, maupun nelayan.

"Manfaatkanlah itu, optimalkanlah itu, jangan sampai tidak dioptimalkan. Ini dalam rangka pemerintah memberikan kehadiran, memberikan keberpihakan, dan juga memberikan program yang terukur dan objektif dan bermanfaat untuk masyarakat," ajak Jerry.

Berdasarkan data Kliring Berjangka Indonesia, sepanjang kuartal I/2021 terdapat 86 resi gudang teregistrasi, meningkat hingga 69 persen dibandingkan kuartal I/2020 yaitu 51 resi gudang.

Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 33 tahun 2020, tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang Dalam Rangka Penyelenggaraan Sistem Resi Gudang, saat ini terdapat 18 jenis komoditas yang masuk dalam skema sistem Resi Gudang (RG).

Jenis tersebut diantaranya gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, kopra, timah, bawang merah, ikan, pala, dan ayam karkas beku.

Berdasarkan catatan Bisnis, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) yang berperan sebagai pusat registrasi resi gudang mencatatkan pembiayaan resi gudang pada kuarta I/2021 mencapai Rp17,7 miliar, atau tumbuh 292 persen.

Di mana pada tahun 2020 dalam periode yang sama nilai pembiayaan resi gudang hanya sebesar Rp6,06 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper