Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pertemuan Biden - Xi Jinping, Harga Alumunium Tetap Tinggi

Harga alumunium terpantau pada  level US$2.364,50 per ton. Angka tersebut merupakan level harga tertinggi sejak Mei 2018 lalu.
Produksi alumunium can di Afrika/ Bloomberg
Produksi alumunium can di Afrika/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga alumunium terpantau stabil pada level tertingginya dalam tiga tahun. Komitmen China untuk pengembangan energi terbarukan dan penurunan emisi karbon mendorong sentimen positif untuk permintaan dan outlook pasokan komoditas ini.

Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (22/4/2021),  harga alumunium terpantau pada  level US$2.364,50 per ton. Angka tersebut merupakan level harga tertinggi sejak Mei 2018 lalu.

Berdasarkan pernyataan Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim, John Kerry, Presiden China Xi Jinping akan membahas rencana penurunan emisi karbon pada pertemuan puncak terkait masalah iklim yang digelar oleh Presiden AS, Joe Biden pada Kamis waktu setempat.

Komitmen China untuk menurunkan emisi karbon telah membatasi ekspansi industri alumunium yang telah berjalan selama satu dekade terakhir. Adapun China juga merupakan pemilik pangsa pasar alumunium terbesar di dunia.

Selain itu, indikator kunci untuk konsumsi dan kegiatan industri di China tengah menunjukkan tren kenaikan. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan penjualan kendaraan di Negeri Panda tersebut.

Sebelumnya, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan, potensi penguatan harga alumunium masih terbuka untuk kedepannya. Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi yang terjadi di China. Perbaikan ekonomi tersebut dinilai akan semakin meningkatkan kegiatan industri.

Salah satu sektor industri yang akan menopang harga alumunium adalah kendaraan listrik (electric vehicle). Pasalnya, alumunium juga menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan komponen-komponen mobil listrik selain tembaga dan nikel.

Prospek positif harga alumunium juga ditopang oleh permintaan dari luar China, salah satunya adalah AS. Rencana Presiden AS Joe Biden untuk sejumlah inisiatif pada sektor infrastruktur diyakini akan meningkatkan permintaan terhadap alumunium.

Selain itu, pasar juga tengah menunggu rilis data produk domestik bruto (PDB) negara-negara di dunia untuk kuartal I/2021. Ibrahim menuturkan, apabila rilis data tersebut sesuai atau melebihi ekspektasi, maka harga alumunium juga akan terkerek naik.

“Sepanjang tahun ini, harga alumunium kemungkinan akan berada di kisaran US$2.000 dan dapat menguji level di dekat US$2.400 per metrik ton,” pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper