Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpanjangan Pelarangan Mudik Dorong Penguatan Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.520 per dolar AS.
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan hari Kamis (22/4/2021). Kebijakan pemerintah yang memperpanjang periode pelarangan mudik lebaran menjadi salah satu katalis utama

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.520 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,0880 poin atau 0,10 persen ke level 91,0670.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penguatan rupiah pada hari ini salah satunya dipengaruhi oleh perpanjangan pelarangan mudik lebaran yang dilakukan pemerintah. Tujuan kebijakan ini adalah untuk mencegah penyebaran covid -19 serta memulihkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Apresiasi nilai rupiah juga ditopang oleh tren penurunan penyebaran virus corona dalam negeri di tengah lonjakan yang terjadi di luar negeri.

Pada Februari lalu, kasus baru harian berada di angka 10 ribu sedangkan rata-rata penambahan kasus baru selama tujuh hari terakhir saat ini berada di angka 5,3 ribu atau turun hampir setengahnya.

Selain itu, proses vaksinasi massal juga terus digulirkan dimana data terakhir menunjukkan 10,9 juta masyarakat yang sudah divaksinasi paling tidak sekali atau setara dengan 4,1 persen populasi. Sedangkan, yang sudah 2 kali disuntik vaksin berada di kisaran 6 juta orang atau 2,2 persen populasi.

Sementara itu, dari luar negeri, mata uang dolar AS menerima beberapa kelonggaran seiring dengan gejolak infeksi virus korona, terutama di India, memperburuk prospek pemulihan global yang cepat. Meski demikian, sentimen tetap lemah dengan imbal hasil obligasi AS yang jatuh, mengurangi daya tarik imbal hasil mata uang.

Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10-tahun terakhir terpantau pada level 1,56%, tidak jauh dari level terendah sejak pertengahan Maret, karena terus berkonsolidasi setelah mundur dari level tertinggi 14-bulan di 1,78% yang dicapai pada akhir bulan lalu. Pasar terlihat mulai berubah pikiran tentang pengetatan awal kebijakan moneter AS.

Untuk perdagangan Jumat (23/4/2021) besok, Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah akan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat tipis di rentang Rp14.500 – Rp14.540.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper