Bisnis.com, JAKARTA — Penggalangan dana segar melalui rights issue dan private placement terus meningkat sepanjang tahun ini. Emiten dari sektor perbankan menjadi yang terbanyak.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per akhir kuartal I/2021, terdapat 6 perusahaan tercatat yang telah melaksanakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue dengan total dana terhimpun Rp12,10 triliun.
Selanjutnya, terdapat 6 perusahaan tercatat yang telah melaksanakan Penambahan Modal Tanpa HMETD atau private placement dengan total dana terhimpun sebesar Rp12,48 triliun. Sehingga, total dana terhimpun melalui penerbitan rights issue dan private placement pada kuartal I/2021 mencapai Rp24,57 triliun.
"Atau meningkat sebesar 8,3 kali dibandingkan dengan kuartal I/2020 yaitu Rp2,96 Triliun,” demikian disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Jumat (16/4/2021)
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan sampai dengan saat ini, terdapat 18 perusahaan tercatat yang telah memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk melaksanakan right issue.
Perinciannya, 11 dari 18 perusahaan tercatat tersebut telah menginformasikan harga pelaksanaan rights issue dengan potensi total nilai dana terhimpun sekitar Rp11,37 triliun.
Baca Juga
Di samping itu, terdapat 7 perusahaan tercatat yang telah memperoleh persetujuan RUPS untuk melaksanakan private placement, yang mana 4 dari 7 perusahaan tercatat tersebut telah menginformasikan harga pelaksanaan private placement dengan potensi total nilai dana terhimpun sebesar Rp761 miliar dari 4 emiten.
Dari sejumlah emiten yang ada dalam pipeline tersebut, Nyoman mengatakan sektor perbankan mendominasi rencana penerbitan.
“Posisi saat ini yang paling banyak masuk ke dalam pipeline rights issue adalah perusahaan tercatat dari sektor perbankan, dengan rencana penggunaan dana antara lain untuk memperkuat modal inti dan melakukan ekspansi usaha sesuai strategi bisnisnya,” jelas Nyoman.
Dia mengatakan kenaikan jumlah rights issue dan private placement sepanjang kuartal I/2021 serta puluhan yang mengantre di pipeline menunjukkan tingginya antusiasme perusahaan tercatat dalam melakukan penggalangan dana di pasar modal.
Menurut Nyoman, tingginya antusiasme tersebut dapat disebabkan adanya kebutuhan penambahan modal kerja, ekspansi usaha, dan kebutuhan refinancing utang perusahaan tercatat.
“Dengan harapan kondisi ekonomi yang mulai pulih setelah dimulainya vaksinasi, tentu saja berdampak pada kegiatan perusahaan yang membutuhkan modal untuk bertumbuh. Berdasarkan kondisi tersebut, Bursa mengharapkan penggalangan dana melalui penerbitan ekuitas akan mengalami peningkatan pada tahun 2021,” pungkasnya.