Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. berencana memperluas area investasi ke smelter nikel pada 2022.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan perseroan memiliki visi untuk menjadi unggulan (champion) di bidang investasi EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning), industrial, dan tambang logam.
Untuk investasi di sektor tambang logam, Agung menyebut saat ini emiten dengan kode saham WIKA sudah memiliki posisi yang cukup kuat dalam pembangunan smelter nikel. Perseroan pun berniat memperdalam kontribusinya di dalam smelter nikel dengan melakukan investasi.
“Tentu kami punya cita-cita untuk tidak hanya mengerjakan smelter saja, tapi kami juga ingin berkontribusi bisa investasi di RKEF dan HPAL sebagai bahan dasar baterai pada 2022,” kata Agung, Rabu (14/4/2021).
Adapun, RKEF merupakan singkatan dari Rotary Kiln-Electric Furnace dan HPAL singkatan dari High Pressure Acid Leaching. Keduanya merupakan fasilitas pemroses pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel.
Agung menambahkan bahwa WIKA saat ini sudah memiliki motor listrik yaitu Motor Gesit yang akan didistribusikan secara besar-besaran pada pertengahan tahun ini. Motor listrik itu disebut memiliki komponen penting yaitu baterai.
Sementara saat ini Indonesia masih banyak mengimpor baterai, WIKA pun berniat ikut serta dalam pengembangan baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Sementara itu, Agung menyebut pada masa pandemi ini perseroan akan tetap selektif dalam memilih proyek yang diinvestasikan.
“Jadi, sekarang ini kami sedang mempersiapkan investasi yang leading seperti di mineral, energi terbarukan, dan keairan, yang memang ke depan masa depannya lebih baik,” imbuh Agung.
Dengan sektor yang sudah dibidik itu, WIKA disebut tidak berniat menambah investasi di sektor jalan tol. Diharapkan dengan sejumlah investasi champion tersebut perseroan mampu mendatangkan pendapatan berulang di masa depan.
“Dalam 2-3 tahun lagi kami harapkan lebih cepat new normal ini dan saat itu kami sudah siap [berinvestasi],” kata Agung