Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten produsen pupuk PT Nusa Palapa Gemilang Tbk. akan menjadi perusahaan tercatat ke-15 pada 2021.
Perusahaan yang bergerak dibidang produksi, pemasaran, dan perdagangan pupuk buatan majemuk hara makro primer dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur, ini akan melepas sejumlah 648,04 juta saham lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Porsi itu setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Harga pelaksanaan IPO ditetapkan Rp100 per saham sehingga perseroan akan mengantongi dana segar senilai Rp64,8 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana IPO dalam aksi go public ini PT UOB Kay Hian Sekuritas. Pencatatan saham perdana dilakukan pada Rabu (14/4/2021).
Direktur Utama Nusa Palapa Gemilang Uus Sudianto mengatakan langkah IPO diambil perseroan sebagai bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola lebih baik lagi.
”Kinerja perseroan sampai dengan September 2021 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif,” tulis Uus dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (12/4/2021).
Baca Juga
Selanjutnya, NPGF akan menggunakan 82 persen dari dana raihan IPO atau senilai Rp53,13 miliar untuk akuisisi lahan. Sisanya 18 persen atau Rp11,66 miliar akan digunakan untuk modal kerja.
Uus menambahkan prospek bisnis perseroan sangat potensial ke depannya. Hal itu terlihat dari pertumbuhan permintaan pupuk NPK dari perkebunan kelapa sawit sebagai imbas dari membaiknya harga CPO internasional.
“Selain itu, pertumbuhan PDB sektor industri pupuk yang meningkat sebesar dan menyumbang PDB ekspor nonmigas Indonesia,” imbuh Uus.
Saat ini, NPGF telah memiliki mesin produksi dengan teknologi pan granulator yang menghasilkan pupuk NPK granul dan mikro granul.
Dengan bantuan mesin steam granulation 1 yang ditambah pada 2010 dan mesin steam granulation 2 yang ditambah pada Juli 2019, kini kapasitas produksi NPGF mencapai 180.000 ton per tahun.