Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berhasil Naik, Waspada Aksi Jual Asing Berlanjut

Sasaran aksi jual oleh asing tertuju pada saham BBTN dengan nilai Rp12,2 miliar, TLKM mencapai Rp6,6 miliar, dan ACES Rp5,1 miliar.
Pengunjung menggunakan ponsel memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Jumat (31/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Jumat (31/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) membuka perdagangan Selasa (6/4/2021) berada di zona hijau, berbalik dari pelemahan perdagangan sebelumnya.

Pada sesi pra perdagangan, indeks komposit dibuka ke zona hijau naik 0,17 persen ke level 6.080,79. Dengan rincian saham-saham LQ45 menguat 20 saham, 10 saham melemah dan 15 saham tidak berubah dari harga perdagangan sebelumnya.

Pada pembukaan perdagangan Senin (12/4/2021) IHSG yang dibuka di posisi 6.070,2, langsung menanjak 0,29 persen ke posisi 6.086,884 pada pukul 09.02 WIB.

Sebanyak 174 saham berhasil menguat, 62 saham terkoreksi, dan 212 saham tidak bergerak daripada perdagangan sebelumnya. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp7.227,128 triliun.

Penguatan IHSG dipimpin oleh BAJA yang naik 34,78 persen, MPOW naik 11,58 persen, GDST naik 9,65 persen, dan LFLO naik 9,02 persen.

Jajaran top losers dipimpin oleh FIMP yang terkoreksi 9,49 persen, BNBA turun 6,9 persen, PGAS turun 5,68 persen, dan TRUK turun 4,97 persen.

Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih pada awal perdagangan dengan nilai mencapai Rp23,23 miliar.

Adapun, sasaran aksi jual oleh asing tertuju pada saham BBTN dengan nilai Rp12,2 miliar, TLKM mencapai Rp6,6 miliar, dan ACES Rp5,1 miliar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan IHSG diperkirakan akan bergerak cenderung melemah dalam kisaran terbatas dengan nilai dan volume perdagangan yang tipis pada Senin (12/4/2021).

Hal ini terjadi menyusul turunnya EIDO, dan beberapa harga komoditas seperti minyak -0,44%, emas -0,80%, CPO -0,74%, batu bara -0,75%, timah -0,36%, dan nikel -1,07% di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun dan terdepresiasinya rupiah menuju level Rp14.600.

"Sepinya perdagangan akan berlangsung selama bulan Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri dibulan Mei. Aksi sporadis hanya akan terjadi kepada saham-saham tertentu," paparnya dalam publikasi riset, Senin (12/4/2021).

Menurut Edwin, faktor yield obligasi, pergerakan harga komoditas, nilai tukar rupiah, dan laporan keuangan kuartal I/2021 akan menjadi faktor penggerak IHSG hingga Lebaran nanti.

Sementara itu, nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia perlahan turun dari level tertinggi yang sempat dicapai pada awal tahun.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan kemarin mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen pada level 6.070,209 dari 6.011,456 pada pekan sebelumnya.

Namun, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) Bursa mengalami koreksi 10,52 persen menjadi Rp9,51 triliun dari Rp10,628 triliun pada pekan lalu.

Investor asing pada Jumat (9/4/2021) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp32,99 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp8,853 triliun.

Nilai transaksi harian itu sudah menyusut sejak Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) bursa sempat menyentuh Rp20,02 triliun pada awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper