Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Farmasi Cuan Banget Waktu Pandemi, Gimana Nasibnya Tahun Ini Ya?

Sektor bisnis medis menjadi salah satu yang berkinerja baik selama pandemi Covid-19 pada 2020. Kinerja ciamik ini pun turut menyengat emiten-emiten farmasi.
Kantor PT Kalbe Farma Tbk./kalbe
Kantor PT Kalbe Farma Tbk./kalbe

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2020 emiten farmasi menunjukkan kinerja yang cukup menjanjikan, pandemi Covid-19 tidak menyurutkan laju sektor ini. 2021, kinerja emiten di sektor ini masih mendapat katalis positif.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo menegaskan tak dapat dipungkiri sektor bisnis medis menjadi salah satu yang berkinerja baik selama pandemi Covid-19 pada 2020. Kinerja ciamik ini pun turut menyengat emiten-emiten farmasi.

"Hal ini tentu ditopang oleh permasalahan utama dunia, setelah penyebaran virus Covid-19 di penghujung 2019, dan marak di Indonesia sekitar Maret-April 2020, kebutuhan akan fasilitas dan obat-obatan pendukung kesehatan menjadi tinggi. Hal ini yang menopang kinerja sektor healthcare, sementara sektor lain banyak yang terpukul," urainya kepada Bisnis, Minggu (4/4/2021).

Emiten yang telah mengeluarkan laporan tahunan 2020 untuk sektor farmasi tergolong berkinerja baik, ambil contoh yang PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. yang tercatat penjualan bersih tumbuh 9 persen menjadi Rp3,3 triliun.

Adapun, kenaikan laba bersih cukup signifikan sebesar 16 persen menjadi Rp934,01 miliar. Margin laba bersih pun meningkat menjadi 28 persen dari tahun 2019 sebesar 26 persen.

Pada 2021, emiten bersandi SIDO ini menargetkan pertumbuhan paling sedikit 10 persen baik pada penjualan dan laba bersih. Artinya, target pendapatan 2021 lebih dari Rp3,66 triliun dengan laba bersih Rp1,02 triliun.

Selain itu, ada PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang mendapatkan penjualan neto sebesar Rp23,11 triliun meningkat tipis 2,12 persen dari periode 2019 yang sebesar Rp22,63 triliun.

Dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp2,73 triliun naik 9,05 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,5 triliun.

Terakhir ada PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) membukukan pendapatan sebesar Rp10 triliun pada 2020. Pendapatan itu tumbuh 6,4 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp9,4 triliun.

Dari perolehan itu, KAEF berhasil mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp17,63 miliar pada 2020.

Perolehan itu berbanding terbalik dengan perolehan 2019 yang mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp12,72 miliar.

"Untuk prospek 2021, sektor lini bisnis farmasi dan obat-obatan, emiten seperti SIDO, KAEF dan KBLF masih memiliki ruang untuk bisa bertumbuh tahun ini. Pertumbuhan ini seiring masyarakat yang membutuhkan suplemen dan obat-obatan untuk mendukung dan menjaga kesehatan," paparnya.

Adapun, terangnya, saham yang mungkin direkomendasikan, investor dapat mempertimbangkan SIDO, karena performa emiten ini cukup konsisten pertumbuhannya, dari sisi kinerja dan net profit-nya. Ditambah rasio ROE yang selalu 2 digit setiap tahunnya.

Walau harga terkini dirasa cukup tinggi jika disanding dengan book value-nya, tetapi dengan kinerjanya kemungkinan harga saham masih punya peluang untuk naik. Apalagi produk dari SIDO sangat diterima oleh masyarakat luas baik dalam dan luar negeri. Untuk targetnya di resisten 830-850.

Sementara itu, Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya menegaskan kinerja emiten-emiten sektor farmasi sudah sesuai ekspektasi, karena memang kinerjanya meningkat terkait Covid-19.

"Untuk 2021 kami melihat angka kinerjanya akan tetap positif, kalau untuk emiten farmasi kami lihat untuk kesadaran akan gaya hidup sehat akan menopang kinerjanya," paparnya kepada Bisnis.

Dia pun merekomendasikan investor untuk membeli saham KLBF dengan target harga atau target price (TP) di level 1750.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper