Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan penjamin emisi efek optimistis tren penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) akan terus membaik di sisa tahun ini seiring dengan iklim pasar modal yang juga membaik.
Direktur Investment Banking Capital Market BRI Danareksa Sekuritas Boumedine Sihombing mengatakan pihaknya kami cukup optimistis dengan prospek IPO di 2021 ini dengan berpegang pada beberapa faktor.
Salah satunya, kata Boumediene, adalah harapan bahwa program vaksinisasi yang dijalankan pemerintah secara luas di tahun ini dapat memberikan confidence level yang lebih baik ke para pelaku bisnis.
“Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi yang positif di tahun 2021 ini dan kehadiran SWF juga memberikan angin segar terhadap prospek bisnis sektor infrastruktur,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (31/3/2021).
Baca Juga
Terpisah, Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha menuturkan secara umum jumlah perusahaan baru yang melantai di bursa tahun ini semestinya bisa lebih banyak dan memiliki size yang lebih besar dibandingkan tahun lalu.
Pasalnya, dia menilai kondisi makrekonomi dan kondisi pasar modal saat ini telah jauh lebih kondusif dibandingkan 2020 lalu. Ini juga didukung dengan implementasi sistem IPO elektronik (e-IPO) yang diharapkan membuka kesempatan lebih besar bagi investor untuk memesan saham IPO.
“Demand yang meningkat ini tentunya membuka peluang bagi lebih banyak perusahaan untuk melakukan IPO,” kata Prama, Rabu (31/3/2021)
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia mencatat total dana yang berhasil dihimpun dari pasar modal penawaran umum saham perdana sepanjang kuartal I/2021 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski secara jumlah emiten lebih sedikit.
Berdasarkan data Bursa per 30 Maret 2021, sepanjang tahun berjalan terdapat 11 perusahaan tercatat baru saham di Bursa Efek Indonesia. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 19 perusahaan baru.
Adapun, dari 11 emiten yang IPO di kuartal I/2021 ini, total dana yang dihimpun mencapai Rp3 triliun, atau naik 11 persen dibandingkan Rp2,7 triliun dari 19 emiten yang IPO sepanjang kuartal I/2020 lalu.
“Hal tersebut menggambarkan besarnya kepercayaan dan optimisme para pengusaha di Indonesia akan pemulihan perekomian dan juga terhadap Pasar Modal Indonesia pada tahun 2021,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya, Rabu (31/3/2021)