Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok Tinggalkan Level 6.000 Akhir Sesi I, Ini Kata Analis

Indeks turun 1,78 persen atau 107,97 poin dan bertengger di level 5.963,46 pada akhir sesi I
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok sepanjang sesi I perdagangan Rabu (31/3/2021). Reli yield US Treasury dan aksi bom jadi sentimen negatif yang membuat indeks kembali menyentuh kisaran level 5.900.

Hingga penutupan sesi I, indeks komposit mengalami penurunan cukup dalam menembus level psikologis 6.000. Indeks turun 1,78 persen atau 107,97 poin dan bertengger di level 5.963,46.

Sepanjang sesi I, indeks bergerak di level 6.066,83-5952,61. Kapitalisasi pasar pun tergerus menjadi Rp7070,943 triliun.

Dari seluruh konstituen, sebanyak 108 saham bergerak di zona hijau, 368 saham memerah, dan 145 saham tidak berubah dari harga perdagangan sebelumnya.

Investor asing tercatat melakukan aksi jual pada saham BBCA hingga sebesar Rp186,6 miliar. Menyusul pada saham BBRI aksi jual sebesar Rp140,3 miliar, ASII tercatat aksi jual Rp44,2 miliar dan BMRI sebesar Rp29,3 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menuturkan sentimen eksternal menjadi pemicu utama indeks komposit bergerak di zona merah cukup dalam.

"Saat ini masih belum terdapat data makroekonomi domestik maupun global yang berpotensi memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan IHSG," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (31/3/2021).

Selain itu, beberapa aset manajemen di Amerika Serikat juga mengalami margin call serta tentunya kenaikan yield US treasury 10 tahun membuat investor meninggalkan pasar emerging market termasuk pasar modal Indonesia.

Sayangnya, dari dalam negeri sentimen positif pun tidak terjadi. Peristiwa penyerangan bom bunuh diri ke Gereja Katedral, Makassar pada Minggu (28/3/2021) pagi juga turut menjadi sentimen negatif yang meningkatkan kekhawatiran investor.

Sementara itu, sentimen lainnya yakni meledaknya kilang minyak Pertamina di Balongan turut memberikan tekanan negatif terhadap indeks.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper