Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. mampu mencatatkan pertumbuhan laba ketika pendapatan terkontraksi pada 2020.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2020, Petrosea mencatatkan pendapatan senilai US$340,68 juta atau turun 28,49 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 senilai US$476,44 juta.
Dilihat dari kontribusinya, pendapatan dari pertambangan masih mendominasi senilai US$209,92 juta pada 2020 turun 26,86 persen dari tahun sebelumnya US$287,04 juta.
Selanjutnya pendapatan dari segmen konstruksi dan rekayasa turun 32,61 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$65,81 juta dan pendapatan jasa turun 32,57 persen yoy menjadi US$59,95 juta.
Hanya pendapatan lain-lain yang mengalami kenaikan sebesar 77,45 persen yoy menjadi US$4,99 juta.
Namun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari emiten Grup Indika ini mengalami kenaikan 3,54 persen menjadi US$32,27 juta dari sebelumnya US$31,17 juta. Emiten dengan kode saham PTRO ini juga mengangkat posisi kas sebesar 59,12 persen menjadi US$133,95 juta pada 2020.
Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indradjaya menjelaskan kinerja perseroan pada tahun lalu turut ditopang oleh Project Minerva yaitu transformasi digital kegiatan operasional eprseroan yang dimulai sejak 2018.
Sementara, penurunan pendapatan disebut lebih karena efek pembatasan sosial di pasar internasional akibat pandemi.
“Berkat kesuksesan Project Minerva, kami dapat meningkatkan operational excellence dan financial performance di tahun yang sulit ini, serta mampu menjaga tingkat saldo kas yang sangat sehat demi mendukung kegiatan operasional Perusahaan,” kata Hanifa dalam keterangan resmi, Rabu (31/3/2021).