Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas sedang mengalami penurunan pada awal 2021 ini. Hal ini dilihat sebagai peluang investasi jangka panjang yang menguntungkan oleh beberapa analis.
Analis emas dari Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan penurunan harga emas ini dapat dimanfaatkan bagi investor untuk melakukan pembelian di harga murah.
“Untuk investasi jangka panjang, emas masih prospektif mengingat harga emas bisa sewaktu-waktu menguat kembali karena gejolak atau krisis ekonomi global,” kata Ariston, Senin (22/3/2021).
Menurutnya, ke depan gejolak atau krisis ekonomi global akan muncul kembali. Negara-negara dunia di masa pandemi ini banyak berutang untuk menahan penurunan ekonomi dan membantu pemulihan. Hal ini dinilai bisa menjadi bom waktu ke depan.
“Di masa konsolidasi ini, pelaku pasar bisa wait and see terlebih dahulu memonitor perkembangan ekonomi global atau bisa juga mengakumulasi emas secara periodik dalam jumlah kecil,” ujarnya.
Ariston menjelaskan, penurunan harga emas saat ini terkait dengan kenaikan yield atau tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor jangka panjang dan prospek pemulihan ekonomi global.
Hal serupa juga diungkapkan Analis AXA Rifan Financindo, M Barkah. Secara jangka pendek, harga emas masih berada dalam tren bearish dan berpotensi untuk kembali turun di bawah US$1700 per troy ounce.
“Kondisi ini dapat dimanfaatkan bagi para investor untuk melakukan pembelian di harga murah. Namun, jika terlanjur melakukan pembelian, maka tidak perlu khawatir karena prospek emas dalam jangka panjang masih akan naik," kata dia.
Senada dengan para pengamat, Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko menyebut emas sebagai salah satu instrumen investasi jangka panjang.
“Di tengah koreksi harga emas seperti saat ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk membeli. Sifat emas yang safe haven juga menjadi faktor yang menguntungkan untuk investasi jangka panjang,” kata Kunto.
Menurut Kunto, saat ini terdapat banyak alternatif investasi emas untuk masyarakat. Antam sendiri memiliki divesifikasi produk logam mulia yang bisa dijadikan pilihan investasi.
“Selain emas batangan standar dengan pecahan terkecil 0,5 gram, Antam juga memiliki pilihan produk investasi emas lainnya, seperti gift series dan depositori emas yang disebut Brankas,” paparnya.
Kunto juga menjabarkan tips bagi masyarakat yang ingin mulai melakukan investasi logam mulia.
“Pilih produsen yang sudah jelas kualitas produk dan kredibilitasnya. Misalnya ketika membeli produk Antam, lakukan melalui saluran resmi yang disediakan perusahaan. Antam senantiasa menjamin keamanan transaksi, keaslian, dan kualitas produk logam mulia yang dilakukan melalui sistem daring dan jaringan butik logam mulia yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia,” jelas Kunto.
“Pastikan bahwa transaksi yang dilakukan terlindungi dan dan jangan mudah tergiur dengan harga murah,” pungkasnya.