Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Tolak Angin (SIDO) Optimistis Pertumbuhan Laba Bersih Dua Digit

Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengungkapkan perseroan telah menetapkan strategi bisnis untuk 5 tahun mendatang dan dituangkan dalam rencana bisnis dengan pertumbuhan dua digit baik pendapatan maupun laba bersih.
Aktivitas di pabrik pembuatan jamu Sido Muncul./sidomuncul.co.id
Aktivitas di pabrik pembuatan jamu Sido Muncul./sidomuncul.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jamu dan farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menyiapkan sejumlah strategi agar mampu menjaga target pertumbuhan laba bersih dua digit pada 2021.

Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengungkapkan perseroan telah menetapkan strategi bisnis untuk 5 tahun mendatang dan dituangkan dalam rencana bisnis dengan pertumbuhan dua digit baik pendapatan maupun laba bersih.

"Tahun ini kami masih fokus pada pemerataan distribusi penjualan produk di semua channel. Kami menyadari bahwa dengan adanya pandemi kemarin mengubah behaviour atau kebiasaan konsumen, kondisi ini juga turut mempengaruhi pola distribusi," urainya kepada Bisnis, Selasa (23/3/2021).

Sejak 2020, emiten bersandi SIDO ini telah menyiapkan beberapa pilar pertumbuhan selain perluasan distribusi. Pilar tersebut antara lain, pertama,  peluncuran produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau pasar.

Kedua, optimalisasi unit bisnis ekstraksi yang akan menjual bahan-bahan ekstrak, minyak atsiri ke perusahaan makanan, minuman, farmasi bahkan memenuhi permintaan ekspor.

Ketiga, melakukan perluasan pasar ekspor, fokus perseroan yakni memasuki pasar seperti Asean, Indo China, dan Afrika. Adapun, negara-negara tujuan ekspor utama SIDO antara lain Malaysia, Filipina, Nigeria, serta beberapa negara di kawasan Asia Pasifik, Afrika, dan Timur Tengah.

"Tentunya kami juga terus meningkatkan efisiensi di semua lini. Kami juga menyiapkan penyediaan beberapa bahan baku rempah dengan teknologi modern [green house]. Hal ini selain akan menekan harga bahan baku, juga meningkatkan kualitas bahan baku rempah serta kesinambungan pasokannya," urainya.

Berdasarkan laporan keuangan tahun penuh 2020, kinerja keuangan perseroan pada 2020 tercatat penjualan bersih tumbuh 9 persen menjadi Rp3,3 triliun.

Adapun, kenaikan laba bersih cukup signifikan sebesar 16 persen menjadi Rp934,01 miliar. Marjin laba bersih pun meningkat menjadi 28 persen dari tahun 2019 sebesar 26 persen.

Pada 2021, emiten bersandi SIDO ini menargetkan pertumbuhan paling sedikit 10 persen baik pada penjualan dan laba bersih. Artinya, target pendapatan 2021 lebih dari Rp3,66 triliun dengan laba bersih Rp1,02 triliun. Dengan ditopang dari berbagai inisiatif dan strategi yang telah direncanakan dan akan dieksekusi dengan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper