Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HM Sampoerna (HSMP) Raih Pendapatan Rp92,4 Triliun pada 2020, Turun 12,8 Persen

Penjualan rokok HMSP di pasar domestik masih mendominasi dengan penjualan rokok sigaret kretek mesin (SKM) berkontribusi terbesar, yaitu Rp61,23 triliun.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Mindaugas Trumpaitis. /Sampoerna
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Mindaugas Trumpaitis. /Sampoerna

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen rokok, PT HM Sampoerna Tbk., membukukan penurunan kinerja pada 2020, baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode efek HMSP itu mencetak pendapatan sebesar Rp92,42 triliun pada 2020. Perolehan itu lebih rendah 12,85 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp106,05 triliun.

Penjualan seluruh segmen mengalami penurunan. Adapun, penjualan di pasar domestik masih mendominasi dengan penjualan rokok sigaret kretek mesin (SKM) berkontribusi terbesar, yaitu Rp61,23 triliun.

Selanjutnya, penjualan sigaret kretek tangan (SKT) sebesar Rp21,45 triliun, sigaret putih mesin (SPM) Rp8,92 triliun, dan sigaret putih tangan (SPT) Rp16,95 miliar.

Sementara itu, penjualan ekspor sebesar Rp218,58 miliar dan penjaualan lainnya sebesar Rp579,02 miliar.

Kendati demikian, beban pokok pendapatan HMSP hanya turun 7,8 persen menjadi Rp73,6 triliun dibandingkan dengan beban pokok pendapatan 2019 sebesar Rp79,93 triliun.

Selain itu, beban penjualan juga hanya turun 5,4 persen menjadi Rp6,25 triliun daripada posisi 2019 sebesar Rp6,62 triliun.

Akibatnya, HMSP hanya mengantongi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp8,58 triliun. Laba bersih itu menyusut 37,46 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp13,72 triliun.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan tampak membengkak yaitu sebesar Rp19,43 triliun pada akhir 2020, lebih besar dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar Rp15,22 triliun.

Total liabilitas tersebut terdiri atas liabilitas jangka panjang sebesar Rp2,68 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp16,74 triliun.

Selain itu, total aset perseroan juga turun menjadi Rp49,67 triliun pada akhir 2020 dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar Rp50,9 triliun.

Total aset tersebut termasuk kas dan setara kas perseroan sebesar Rp15,8 triliun yang turun 16 persen dari posisi Rp18,82 triliun pada akhir 2019.

Di lantai bursa, pada perdagangan Selasa (23/3/2021) hingga pukul 14.30 WIB saham HMSP terkoreksi 3,05 persen ke posisi Rp1.430. Sepanjang tahun berjalan 2021, saham terkoreksi 5,28 persen. Kapitalisasi pasar HMSP sebesar Rp166,33 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper