Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 2 Bulan, Summarecon Agung (SMRA) Bukukan Marketing Sales Rp1,2 Triliun

Dengan demikian, target marketing sales untuk tahun ini senilai Rp3,5 triliun sudah tercapai hingga 35 persen.
Sebuah bus anterjemput melintas di tengara (landmark) kawasan Summarecon Bekasi./summarecon.com
Sebuah bus anterjemput melintas di tengara (landmark) kawasan Summarecon Bekasi./summarecon.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. mencatatkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,2 triliun dalam periode 2 bulan, yaitu Januari hingga akhir Februari 2021.

Sepanjang bulan kedua tahun ini, Summarecon Agung melaporkan marketing sales senilai Rp725 miliar. Realisasi itu naik 43 persen secara bulanan dan 175 persen secara tahunan.

Dengan demikian, akumulasi prapenjualan emiten dengan kode saham SMRA itu menjadi Rp1,2 triliun pada dua bulan pertama tahun ini atau naik 103 persen yoy. Dengan demikian, target marketing sales untuk tahun ini senilai Rp3,5 triliun sudah tercapai hingga 35 persen.

Adapun, prapenjualan itu ditopang oleh penjualan produk di Summarecon Bogor yang berkontribusi senilai Rp382 miliar atau 53 persen dari total marketing sales Februari. Penjualan di Summarecon Bogor ini pun menjadi yang tertinggi sejak diluncurkan pada Oktober 2020.

Selanjutnya, penjualan di Summarecon Bekasi tercatat senilai Rp111 miliar dan Summarecon Serpong senilai Rp141 miliar.

Analis J.P. Morgan Sekuritas Indonesia Henry Wibowo, Arnanto Januri, dan Cusson Leung menilai perkembangan yang cepat di kota-kota luar Jakarta bakal terus menopang marketing sales SMRA pada tahun ini.

“Ini merupakan sinyal positif terkait dengan permintaan properti walaupun ada Covid-19,” tulis Henry, Arnanto, dan Cusson dalam riset terbaru yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Rabu (17/3/2021).

J.P. Morgan Sekuritas Indonesia masih merekomendasikan overweight untuk saham SMRA dengan target harga Rp1.000 per saham hingga akhir tahun ini.

Beberapa katalis yang akan mendukung kinerja SMRA tahun ini disebut berasal dari pertumbuhan wilayah Bekasi yang bakal diuntungkan oleh infrastruktur LRT. Selain itu, potensi masuknya aliran modal langsung asing (foreign direct investment/FDI) di kawasan industri area Bekasi juga akan meningkatkan perekonomian di sana.

“Di sisi lain, SMRA juga terus melakukan strategi diversifikasi di daerah-daerah potensial seperti Bogor, Bandung, dan Bekasi,” tulis Henry, Arnanto, dan Cusson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper