Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Japfa (JPFA) Terbitkan Sustainability Bond Setara Rp5 Triliun

Direktur Japfa Comfeed Indonesia Tan Yong Nang mengatakan bahwa obligasi ini merupakan penerbitan obligasi ketiga dari perseroan dan telah mendapatkan respon positif dari pasar.
Dubes Ibnu Hadi membuka pabrik keenam JAPFA Comfeed Vietnam./KBRI Hanoi
Dubes Ibnu Hadi membuka pabrik keenam JAPFA Comfeed Vietnam./KBRI Hanoi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten unggas, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk., menerbitkan sustainability-linked bond senilai US$350 juta atau setara Rp5,04 triliun dengan asumsi kurs Jisdor Selasa (16/3/2021) Rp14.424 per dolar AS.

Penerbitan tersebut menjadi sustainability-linked bond pertama dari industri agribisnis makanan, dan menjadi sustainability-linked bond pertama yang diterbitkan dengan denominasi dolar AS dari Asia Tenggara.

Direktur Japfa Comfeed Indonesia Tan Yong Nang mengatakan bahwa obligasi ini merupakan penerbitan obligasi ketiga dari perseroan dan telah mendapatkan respon positif dari pasar. Penerbitan itu mengalami oversubscribe lebih dari 3 kali.

“Ini adalah bukti dari pendekatan keuangan kami yang berhati-hati, dengan profil hutang yang seimbang dan pengelolaan belanja modal yang efisien, serta kemampuan kami untuk terus memberikan hasil yang solid bahkan di tengah kondisi yang menantang akibat Covid-19,” ujar Tan Yong Nang seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (17/3/2021).

Selain itu, dia menjelaskan bahwa penerbitan obligasi keberlanjutan ini akan menjadi katalis tambahan perseroan untuk mencapai target keberlanjutan.

Emiten berkode saham JPFA itu bertujuan memberikan kontribusi terhadap tujuan pembangunan PBB (UN SDG’s) dengan memproduksi makanan berprotein pokok yang bergizi, aman dan terjangkau melalui sistem produksi yang efisien antara lain, dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan minimalisasi limbah.

Adapun, JPFA telah melaksanakan Life Cycle Assessment (LCA) yang dimulai pada 2019. LCA adalah penilaian formal berbasis sains dari siklus produksi perseroan yang terintegrasi secara vertikal dari pakan hingga produk ayam yang dijual.

Berdasarkan LCA, pengolahan air limbah dan pengelolaan air telah diidentifikasi sebagai area fokus utama di mana dampak positif dapat dibuat.

Tan Yong Nang juga mengatakan bahwa penerbitan obligasi ini menjadi kesempatan bagi investor dan pemangku kepentingan untuk bermitra dengan perseroan untuk mendorong perubahan menuju masa depan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, dana hasil obligasi akan digunakan untuk refinancing obligasi senilai US$250 juta yang akan jatuh tempo pada 2022 dan untuk keperluan umum perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas pada belanja modal, modal kerja, dan refinancing utang lainnya.

Obligasi itu memiliki kupon 5,375 persen yang akan jatuh tempo pada 2026 dan tercatat di Singapore Stock Exchange (SGX). Obligasi itu telah mendapatkan peringkat BB- oleh Standard & Poor’s dan peringkat BB- oleh Fitch.

Adapun, dalam penerbitan sustainability-linked bond terdapat target kinerja keberlanjutan yang harus dipenuhi oleh perseroan, yaitu salah satunya upaya meminimalkan dampak terkait pencemaran air dari limbah.

Oleh karena itu, JPFA menargetkan dalam 3 tahun 9 bulan terhitung sejak tanggal penerbitan sustainability-linked bond perseroan akan membangun 8 fasilitas daur ulang air di 15 rumah pemotongan hewan dan 1 fasilitas daur ulang air di tempat penetasan dalam unit pembiakan unggas.

Investor berhak menerima peningkatan kupon hingga 25 basis poin (bps) jika target kinerja keberlanjutan itu tidak dipenuhi oleh perseroan, yang berlaku untuk sisa periode bunga.

“Japfa akan mengupayakan verifikasi kinerja terhadap target kinerja keberlanjutan itu oleh verifikator eksternal yang memenuhi syarat setidaknya setahun sekali dan akan mengungkapkan perkembangannya dalam Laporan Keberlanjutan tahunannya,” papar Tan Yong Nang.

Bertindak sebagai joint global coordinator dan joint sustainability-linked bond structuring advisors adalah Credit Suisse dan DBS Bank Ltd.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper