Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meroket Sampai Kena Suspend, Saham DCII Jual Atau Tahan?

Harga saham DCII telah naik lebih dari 23 kali lipat dibandingkan dengan harga IPO pada 6 Januari 2021.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten data center menjadi salah satu primadona baru dalam lantai bursa, salah satunya PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang harga sahamnya sudah naik lebih dari 23 kali lipat dibandingkan harga IPO pada Rabu, 6 Januari 2021.

Berdasarkan data bloomberg, harga saham DCII parkir di level 12.225 atau naik 19,85 persen pada penutupan perdagangan Rabu (10/2/2021). Jauh di atas level harga penawaran umum perdana di level 525.

Setelah penutupan perdagangan Februari tersebut, saham DCII terkena suspend oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Kapitalisasi pasarnya telah mencapai Rp29,141 triliun.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menuturkan bisnis data center masih sangat cerah di Indonesia mengingat keberadaan data center menjadi salah satu prasyarat utama memasuki era digital.

"Untuk prospek bisnis menurut saya cerah, karena data center itu sangat diperlukan di era digital. Saya kira data center ini tantangannya cuma persaingan sesama penyedia jasa data center saja," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (14/3/2021).

Kendati termasuk emiten dan sektor yang prospektif, William memiliki rekomendasi bagi para pemilik saham emiten bersandi DCII ini untuk segera menjualnya.

Dia menyarankan sell on strength saat suspend oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) telah dibuka pada periode perdagangan berikutnya. Menurutnya, harga saham DCII sudah terlalu mahal dan beresiko 'nyangkut' tinggi.

"untuk rekomendasi, berhubung sedang suspend, saat dibuka nanti saran saya sell on strength. Sudah terlalu tinggi naiknya, resiko juga tinggi," katanya,

Salah satu yang membuatnya berpikir saham DCII berisiko tinggi karena emiten tersebut terbilang baru melantai di bursa, sehingga secara teknikal pergerakan grafiknya pun masih belum jelas.

"Secara tren masih terus naik, tetapi support belum terbentuk di harga berapa. Saya merekomendasikan sell di angka 12.000 mengikuti last price saat ini," katanya.

Analis Binaartha Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan secara fundamental harga saham DCII sudah terlalu mahal karena price to earning ratio (PER) sudah mencapai 273,31 kali.

Kendati demikian, dia merekomendasikan accumulate untuk saham DCII dengan target price di level 17.525. Pasalnya, secara teknikal tren kenaikan masih terjadi pada saham tersebut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper