Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yield Obligasi AS Melandai, Harga Emas Menguat

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak US$38,9 atau 2,32 persen dan ditutup pada US$1.716,90 per troy ounce.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berjangka melonjak lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), didukung penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS dan dolar AS yang melemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak US$38,9 atau 2,32 persen dan ditutup pada US$1.716,90 per troy ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (8/3/2021), emas berjangka anjlok US$20,5 atau 1,21 persen ke US$1.678,00.

"Saya tidak tahu apakah ini adalah akhir dari tren kenaikan imbal hasil, apakah ini adalah permulaan. Para pedagang emas dan perak telah menunggu ini dan kembali ke pasar,” kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn, dikutip dari Antara.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang dijadikan sebagai acuan turun dari level tertinggi satu tahun terakhir minggu lalu, sementara dolar juga jatuh.

Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap potensi lonjakan inflasi dari langkah-langkah stimulus ekonomi besar-besaran, kenaikan imbal hasil obligasi telah menantang status itu.

Sementara itu, analis senior FXTM Lukman Otunuga mengatakan harga emas dapat melanjutkan kenaikan dalam waktu dekat.

“Tetapi pada dasarnya, pendulum berayun mendukung bearish terutama ketika mempertimbangkan bagaimana sentimen global membaik pada peluncuran vaksin dan kasus Covid-19 turun secara global", kata Lukman.

Kepemilikan exchange-traded fund/ETF (reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa) berbasis emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun pada Senin (8/3) ke level terendah sejak April 2020.

“Arus ETF berkontribusi pada dampak yang lebih besar terhadap harga saat turun daripada saat naik. Kami memperkirakan harga emas akan mencapai US$1.750 per troy ounce (pada 2021), tetapi mengingat volatilitas emas baru-baru ini, perkiraan ini memiliki keyakinan yang cukup rendah," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.

Investor fokus pada pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve minggu depan. Gubernur bank sentral AS Jerome Powell telah mengatakan sikap kebijakan moneter longgar Fed saat ini masih sesuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper