Bisnis.com, JAKARTA -- Kabar dari emiten dan pelaku pasar menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Jumat (5/3/2021), mulai dari sejumlah emiten BUMN yang makin gesit merayu Idonesia Investment Authority (INA).
Selain itu seiring dengan musim keluarnya laporan keuangan emiten, terdapat pemberitaan laporan keuangan beberapa emiten, ada yang mendulang untung laba bersih maupun penurunan pendapatan.
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar emiten di Indonesia:
1. WIKA dan WSKT Merayu INA
Sejumlah emiten BUMN Karya makin gesit untuk menyodorkan proyek-proyek potensial kepada Indonesia Investment Authority (INA) dalam rangka menggalang suntikan modal maupun asset recycling. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. rencananya akan mengajukan proyek investasi yang digarap perseroan kepada INA. Selain itu WIKA akan rencananya akan mengajukan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan juga pembangunan 12 bendungan di seluruh Indonesia.
2. Laba Bersih ADRO Menyusut
PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membukukan penurunan laba bersih 63,65 persen secara tahunan pada 2020 menjadi US$146,92 juta sejalan dengan pendapatan yang merosot. Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengungkapkan hal ini terjadi karena harga jual rata-rata yang turun 18 persen dan volume penjualan yang turun 9 persen secara tahunan.
3. HMSP Genjot Segmen SKT
PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) bakal menggenjot penjualan segmen sigaretek kretek tangan (SKT) pada tahun ini sebagai salah satu upaya memulihkan kinerja keuangan. Presiden Direktur HM Sampoerna Mindaugas Trumpaitis mengungkapkan keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai bagi segmen SKT pada tahun ini dapat membantu kinerja perseroan dan melindungi para pekerja.
4. Celah Pertumbuhan TPIA
Chandra Asri Baru (TPIA) membukukan pendapatan UD$1,8 miliar, turun 3,93 persen year on year. Namun merosotnya pendapatan TPIA tidak berbanding lurus dengan raihan laba bersihnya. Pada 2020, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk TPIA tercatat sebesar US$51,35 juta yang melesat 124,4 persen dari perolehan 2019.
5. SAME Turunkan Rasio Utang
Rasio utang PT Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) bakal turun setelah perseroan melunasi utang bank dengan dana yang didapat dari hasil right issue. Emiten pemilik dan pengelola rumah sakit ini tengah menggodok penambahan modal melalui pemesanan efek terlebih dahulu I (PUT I) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,99 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan right issue sebesar Rp200 per saham dan berpotensi memperoleh dana Rp1,99 triliun.