Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih memiliki peluang menguat pada perdagangan Kamis (25/2/2012).
Pada perdagangan kemarin, Rabu (23/2/2021) IHSG mengalami koreksi wajar. Indeks komposit turun 0,35 persen atau 21,75 poin ke level 6251.05 dengan saham-saham di sektor Industri Dasar, Pertambangan dan Aneka Industri memimpin pelemahan dengan besaran masing-masing turun 2,22 persen, 1,65 persen, dan 1,3 persen.
Analis Binaartha Sekuritas M.Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance IHSG berada pada level 6179.13 hingga 6351.18.
"Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal positif. Di sisi lain, pergerakan IHSG telah menguji garis MA 10, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar," ujar Nafan dalam riset hariannya Kamis (24/2/2021).
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor mulai dari emiten produsen kertas Sinar Mas PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP), hingga emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Berikut ulasan sahamnya:
INKP, Daily (13625) (RoE: 8.83%; PER: 13.39x; EPS: 1039.53; PBV: 1.18x; Beta: 1.81): PePergerakan harga saham telah menguji garis MA 20, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 13450 – 13650, dengan target harga secara bertahap di level 14325, 15350 dan 16350. Support: 13300 & 12300.
Baca Juga
JPFA, Daily (1445) (RoE: 3.00%; PER: 48.96x; EPS: 29.31; PBV: 1.47x; Beta: 1.68): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1430 – 1445, dengan target harga secara bertahap di level 1460, 1630, 1800 dan 1970. Support: 1420, 1370 & 1290.
KLBF, Daily (1505) (RoE: 14.68%; PER: 26.37x; EPS: 57.64; PBV: 3.87x; Beta: 0.81): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1495 – 1505, dengan target harga secara bertahap di level 1555, 1695, 1840 dan 1980. Support: 1475 & 1410.
LPCK, Daily (1095) (RoE: 7.43%; PER: 3.59x; EPS: 302.44; PBV: 0.26x; Beta: 2.67): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1070 – 1095, dengan target harga secara bertahap di level 1210, 1435, 1960 dan 2490. Support: 1030.
LPKR, Daily (202) (RoE: -10.18%; PER: -4.68x; EPS: -44.01; PBV: 0.48x; Beta: 2.03): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada level 196 – 202, dengan target harga secara bertahap di 212, 224, 234 dan 274. Support: 194 & 177.
SRIL, Daily (240) (RoE: 14.47%; PER: 3.41x; EPS: 71.60; PBV: 0.49x; Beta: 1.41): Terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi” pada area level 240 - 244, dengan target harga secara bertahap di level 252, 264, 294 dan 326. Support: 240, 232 & 226.
TPIA, Daily (9850) (RoE: -1.52%; PER: -446.91x; EPS: -22.04; PBV: 6.79x; Beta: 1.62): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 9650 – 9850, dengan target harga secara bertahap di level 10100, 10425 dan 11800. Support: 9650 & 9050.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.